JAKARTA - Bila banyak masyarakat yang mengeluhkan banyaknya pengemudi taksi ugal-ugalan ketika bertugas, maka PT Blue Bird Group (BBG) ingin menjadi pelopor penerapan keselamatan mengemudi (safety driving).
Hal ini diungkapkan Presiden Direktur BBG Purnomo Prawiro ketika ditemui di kantor pusat Blue Bird, Jakarta belum lama ini.
Follow Berita Okezone di Google News
Purnomo menyebutkan untuk menciptakan pengemudi taksi yang mengutamakan safety driving maka pihaknya menyelenggarakan pelatihan bagi tiap calon sopir taksi Blue Bird.
"Ketika pertama kali masuk para sopir kami berikan pelatihan keselamatan mengemudi selama tiga hari," ungkapnya.
Selama kurun waktu ini para calon pengemudi taksi Blue Bird diajarkan pengenalan aturan lalu lintas, apa dan bagaimana seharusnya bersikap di jalan raya, serta hak dan kewajiban pengemudi, baik terhadap pengendara jalan lain maupun penumpang taksi itu sendiri.
Selain jangka waktu tiga hari itu, tiap tiga bulan para sopir juga diwajibkan mengikuti pelatihan rutin. Pelatihan ini bukan cuma soal mengendara di jalan raya tapi juga kemajuan karyawan tersebut selama proses kerja yang telah berlangsung. "Jadi kita pantau seperti apa kinerja mereka," tegasnya.
Sistem hukuman kata Purnomo, juga diberikan kepada para sopir yang lalai dalam menjalankan pekerjaannya. "Hukumannya tentu sesuai dengan tingkat kesalahan yang mereka lakukan. Kita ingin jadi pelopor keselamatan mengemudi," tambah dia.
Apabila masyarakat masih ada yang merasa dirugikan dengan sikap sopir Blue Bird tersebut, maka Purnomo mempersilahkan publik mengajukan keluhan kepada pihak BBG. "Pengaduan ini menjadi masukan bagi kita, dan artinya masyarakat masih memperhatikan Blue Bird," pungkasnya.
(uky)