JAKARTA - Pada 2015 nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah hingga menembus level Rp14 ribu. Hal ini berdampak pada melonjaknya harga bahan mentah untuk membuat suku cadang kendaraan.
Namun, kondisi ini tak langsung membuat PT Astra Otoparts selaku produsen suku cadang sepeda motor dan mobil menaikkan harga produknya.
"Untuk harga relatif kami tidak menaikkan. Padahal, secara perhitungan kan tahun lalu harusnya mengalami kenaikan luar biasa," kata Yusak Kristian, director PT Astra Otoparts.Â
Kebijakan untuk tidak menaikkan harga, lanjut Yusak, dikarenakan perusahaannya melakukan subsidi silang. Hal ini efektif untuk menutupi biaya operasional.
"Jadi, kami tidak sepenuhnya meneruskan kenaikan harga ke end user. Jadi, tidak semua kenaikan biaya diteruskan sebagai kenaikan harga jual," lanjut dia.
Sementara untuk 2016, lanjut dia, PT Astra Otoparts berupaya sebisa mungkin memberlakukan cara yang sama.
"Tahun ini bagaimana? Policy-nya tetap sama. Jadi sedapat mungkin harga yang ditetapkan membuat market sanggup untuk membeli. Untuk harga memang kami usahakan jauh lebih kompetitif, enggak langsung ikut naik sesuai kurs atau saat harga materialnya naik," pungkas dia.
(ton)