JAKARTA - Bicara soal standar emisi, di berbagai negara sudah menggunakan Euro4 bahkan Euro6. Lantas bisakah standar emisi di Indonesia langsung diubah menjadi Euro6 untuk mengikuti standar automotif Global?
Ketua III Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Rizwan Alamsjah mengatakan, menaikkan standar emisi mobil yang diproduksi di Indonesia menjadi sesuai standar global membuat harga jualnya lebih mahal.
"Bisa, tapi harganya lebih mahal. Kan teknologinya lebih tinggi lagi. Clean air itu butuh biaya. Terlalu cepat (Euro6), masalahnya karena yang bayar konsumen. Tapi kalau terlalu rendah juga enggak benar. Kita sudah cukup Euro4," jelas dia.
Soal kenaikan harga mobil berstandar Euro6, Rizwan belum bisa menentukannya. Namun Gaikindo terus mendorong pemerintah untuk mengubah standar emisi secara bertahap.
"Justru itu, makanya bertahap supaya enggak terlalu melonjak. Saya enggak tahu persisnya, pokoknya harganya naik kalau standar emisinya terus naik," jelas dia.
Rizwan menambahkan, menaikkan standar emisi sebetulnya sudah menjadi agenda pemerintah. Hanya saja rencana ini perlu kesiapan dari berbagai pihak.
"Sudah dikomunikasikan, sudah menjadi perhatian Pak Presiden Joko Widodo (Jokowi), malah untuk dikerjakan secepat-cepatnya. Cuma, masalahnya ketersediaan bahan bakar itu butuh waktu," tutup Rizwan.
(ton)