LONDON - Kemajuan teknologi yang diprediksi dapat meningkatkan angka pengangguran besar karena tenaga manusia tergantikan oleh mesin maupun robot, akhirnya dibantah oleh produsen Jaguar Land Rover (JLR).
Produsen mobil mewah Inggris ini justru melakukan hal sebaliknya. Saat perusahaan mengembangkan kendaraan listrik, Jaguar justru akan membuka peluang kerja sebanyak 10 ribu orang pekerja di Inggris.
Dikabarkan, Jaguar membutuhkan tenaga kerja untuk memproduksi baterai yang akan digunakan pada produk mobil listrik terbarunya, I-Pace, yang baru saja diluncurkan di ajang Los Angeles Auto Show 2016.
"Satu model baru saja bisa membuka peluang untuk 10 ribu orang karyawan baru, hal tersebut tentu sangat mengesankan," ungkap CEO JLR, Ralf Speth, seperti dikutip dari Carbuzz, Senin (28/11/2016).
Hadirnya peluang ini yang dianggap sebagai kemajuan teknologi rupanya tidak berimbas pada bertambahnya angka pengangguran oleh pergeseran antara kemampuan manusia dengan mesin yang dikhawatirkan semua. Jaguar justru mengungkap teknologi bisa menambah peluang kerja baru.
Saat ini, Jaguar telah menyiapkan fasilitas produksi baterai dan mobil, di mana kebutuhan mobil listrik juga akan dipasok dari pabrik Jaguar yang berada di Austria.
Follow Berita Okezone di Google News
(ton)