CREWE - Setelah menunggu kepastian kondisi di Inggris selama satu tahun menyelesaikan kesepakatan dengan Uni Eropa, akhirnya produsen mobil mewah Bentley memutuskan akan memproduksi mobil di luar Inggris.
Hal ini dilakukan mengingat hingga kini Inggris masih tetap memberikan tarif sangat mahal yang dinilai akan berpengaruh terhadap harga jual produk Bentley. Beban produksi yang akan sangat mahal juga dinilai Bentley akan sangat memberatkan produsen. Dampak tersebut akibat Inggris masih belum menemui kesepakatan dengan Uni Eropa.
"Sejak keluar dari Uni Eropa, Inggris menjadi pasar yang unik di mana sebuah kebijakan setelah Brexit membuat kami (Bentley) harus melakukan produksi di luar Inggris." ungkap CEO Bentley, Wolfgang Durheimer, seperti dikutip dari Carbuzz, Senin (13/3/2017).
Selain itu, Durheimer juga mengungkap bahwa Bentley telah menunggu sekira 12 bulan dari kesepakatan yang dibuat antara Inggris dengan Uni Eropa. Sayangnya, Bentley tidak melihat adanya kesepakatan yang berguna bagi produsen untuk menghindari tarif tinggi dari produknya.
Produsen mobil mewah ini juga mengungkap, kebijakan yang dilakukan keduanya juga akan berdampak pada pengembangan model masa depan yang tengah dipersiapkan Bentley. Namun jika kebijakan Inggris tetap menggunakan tarif tinggi maka Bentley akan sulit mengembangkan model terbarunya.
Seperti diketahui, Bentley merupakan produsen mobil yang sudah diambil alih Volkswagen dan memiliki banyak peluang untuk melakukan perakitan di luar Inggris, seperti di Jerman.
Follow Berita Okezone di Google News
(ton)