KARAWANG - Tidak bisa dipungkiri saat ini ban tubeless banyak digunakan. Bahkan para agen pemegang merek (APM) sepeda motor sudah memasangkan tubeless sebagai ban standar pada produk baru mereka. Dengan peralihan ke tubeless, apakah pasar ban konvensional atau tubetype akan habis?
Menurut Arijanto Notorahardjo, EVP marketing & sales replacement MC Tire PT Gajah Tunggal, dua jenis ban tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sehingga kemungkinan ban konvensional akan hilang dari pasar sangat kecil.
"Ban tubeless itu memiliki kemudahan, maksudnnya kalau kena paku atau segala macam itu enggak langsung kempis, ditambel pun enggak susah. Apakah semua akan beralih ke tubeless, kemungkinan enggak juga. Kalau akan berkurang mungkin iya, tapi hilang kemungkinan besar tidak," kata Arijanto, di Karawang, Rabu (12/4/2017).
Diakuinya, tubeless punya keunggulan ketimbang ban konvensional, namun harganya lebih mahal. Karena faktor harga itulah peminat ban konvensional tetap ada terutama untuk penggunaan tertentu.
Hal yang membuat ban tubeless mahal, jelas dia, adalah material pembuatnya. "Karena ban dalam diganti dengan innerliner yang terbuat dari butil, karet sintetis, serta bahan kimia untuk memastikan pori-pori ban tertutup. Ban itu punya pori-pori kecil cuma 0,03 mikron," jelasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(ton)
