PRANCIS - Hubungan aliansi Renault-Nissan, pasca penangkapan Calos Ghosn semakin kurang harmonis. Terlebih saat Renault mencoba menarik Fiat dalam aliansi yang berujung kegagalan di tengah jalan.
Ditengah polemik yang terjadi dalam aliansi Renault-Nissan, baru-baru ini produsen mobil Prancis tersebut menginginkan posisi strategis dalam aliansi. Bahkan dalam komite penentuan kebijakan, Renault ingin berada pada posisi penentu kebijakan.
Menanggapi hal tersebut, Nissan sendiri sebagai produsen yang memiliki kekuatan aliansi, akan memberikan keinginan tersebut kepada Renault. Dimana Nissan akan memberikan bangku penting di jajaran struktural dalam aliansi yang dibangunnya.
"Nissan harus membuat konsesi untuk reformasi tata pemerintahan kita, Apakah dua atau tiga kursi, kita masih tidak tahu berapa banyak komite yang akan kita berikan kepada Renault, tetapi kita sedang dalam pembicaraan dengan Renault untuk memberikan beberapa kursi kepada seseorang yang direkomendasikan oleh Renault." ujar sumber Nissan seperti dikutip dari Carscoops, Senin (17/6/2019).
Awal pekan ini, bos Renault Jean-Dominique Senard mengatakan bahwa ia yakin bahwa perusahaannya dan Nissan akan mencapai kesepakatan tentang komposisi komite dewan utama pembuat mobil Jepang. Dia juga mengatakan bahwa dia akan mendukung reformasi tata kelola Nissan jika mereka mengizinkan Renault untuk memiliki dua wakil di dewan.
Awalnya, Nissan hanya menawarkan untuk membiarkan Senard duduk di komite, dengan Renault menuntut CEO Thierry Bollore juga akan diberi peran.
Sementara itu, dilaporkan juga bahwa Nissan merekomendasikan penasihat JXTG (distributor bahan bakar terkemuka) Yasushi Kimura untuk menjadi ketua dewan direksi.
Follow Berita Okezone di Google News
(muf)