LONDON - Ramai-ramai produsen mobil mewah mengungkap rencananya untuk membangun model mobil listrik. Tak terkecuali dengan Bentley, yang merasa tertinggal dalam persaingan pengembangan mobil masa depan tersebut. Seperti dilansir oleh Autocar.co.uk, CEO Adrian Hallmark menyebut pabrikannya masih memiliki kendala untuk melakukan pengembangan.
Salah satu hal yang masih mengganjal adalah menemukan komponen baterai yang sesuai dengan kebutuhan Bentley. Sumber tenaga utama bagi motor listrik kendaraan terbaru Bentley nantinya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan spesifikasi minimum. "Yakni, mampu membuat mobil melaju setidakanya 500 kilometer," ujar Hallmark.
 
Kebutuhan baterai sekuat itu menurut perkiraan Hallmark baru akan muncul setidaknya lima hingga 10 tahun mendatang. Mengembangkan atau membeli teknologi baterai yang tepat membuat produksi mobil listrik berbiaya lebih mahal dari mesin konvensional. Selain itu, waktu yang dibutuhkan untuk membangun produk mobil listrik baru tidak sedikit.
Hallmark tidak menutupi kegelisahannya melihat pengembangan mobil listrik dari produsen lain. Namun, pihaknya harus memastikan produk yang keluar dari pabrik Bentley berada di tingkat terbaik. "Untuk saat ini, kami belum bisa menghasilkan kendaraan yang sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai perusahaan ini," ujarnya.
 
Perlunya fasilitas penunjang seperti tempat pengisian daya ulang baterai turut menjadi perhatian Bentley. Hallmark bahkan menyebut keunggulan produsen lain seperti Volkswagen dan Tesla yang mampu membuat fasilitas mumpuni di Eropa. "Pusat pengisian daya sebesar 800 V merupakan ide bagus. Mendapatkan jarak tempuh dengan pengisian 20 menit saja jelas sebuah keunggulan di mata konsumen," kata Hallmark.
Follow Berita Okezone di Google News
(muf)
