JAKARTA - Konsumen kerap memilih ukuran yang lebih longgar saat memutuskan untuk membeli helm baru. Hal tersebut dilakukan dengan alasan untuk memberi kenyamanan saat menggunakan pelindung kepala ketika berkendara ataupun menjadi penumpang.
Ternyata hal tersebut tergolong sebagai salah satu kesalahan mendasar ketika memilih helm yang tepat untuk digunakan sehari-hari. Kelonggaran helm justru dapat menimbulkan potensi bahaya dalam situasi seperti kecelakaan lalu lintas.
Kelonggaran helm tersebut bisa membuatnya terlepas, seandainya pengendara atau penumpang kehilangan keseimbangan sehingga terjatuh dari motor. Sehingga, helm tersebut tidak memberi perlindungan secara penuh sesuai dengan tujuan pemakaiannya.
Hal tersebut disayangkan oleh Executive Director RSV Helmets, Richard Ryan. Ia justru menekankan rasa sempit yang dirasakan pengguna sebagai tanda helm tersebut aman dipakai berkendara. "Tandanya ketika dilihat bercermin, bagian pipi sedikit naik," ujarnya kepada Okezone Otomotif.