WASHINGTON - Kasus yang menimpah perusahaan Nissan dengan mantan CEO Carlos Ghosn berbuntut panjang. Regulator Amerika Serikat (AS), Securities and Exchange Commission (SEC) menuduh perusahaan otomotif asal Jepang yang dipimpin oleh Ghosn telah menyembunyikan lebih dari USD140 juta atau sekitar Rp 198 miliar. Diketahi Ghosn dan dewan bawahannya, Greg Kelly bekerja sama untuk menyembunyikan informasi ini dari pihak investor dan pasar.
Stephanie Avakian, co-direktur Divisi Penegakan SEC mengatakan, "Investor berhak untuk mengetahui bagaimana, dan berapa banyak, perusahaan memberikan kompensasi kepada para eksekutif."
Â
Tuduhan yang ditujukkan ini berawal dari perubahan peraturan tahun 2010 oleh Badan Layanan Keuangan Jepang, dimana perubahan itu mengharuskan perusahaan untuk mengungkapkan total kompensasi seseorang pejabat perorangan atau direktur ketika jumlahnya USD 930 ribu atau lebih.
Menurut SEC, pada tahun fiskal yang berakhir 31 Maret 2010, menunjukkan kompensasi tahunan milik Ghosn mencapai sekitar USD 15 juta dan naik menjadi USD 22 juta pada Maret akhir 2018.
Â
Pada saat itu Ghosn, Kelly dan jajaran lainnya berusaha untuk menyembunyikan uang tersebut, salah satunya dengan lebih dari setengah kompensasi tahunan Ghosen tidak dilaporkan dalam pengungkapan sekuritas Nissan. Dalam kasus ini SEC mengklaim kompensasi disembunyikan itu sekitar USD 94 juta.