TAMBOLAKA - Pemanfaatan energi terbarukan sebagai sumber daya elektrifikasi kendaraan di Indonesia diawali dengan studi bersama lintas lembaga. Mitsubishi Motors Corporation berinisiatif menggandeng PT PLN, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), serta Kyudenko Co. dalam riset di Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Bilacenge, Sumba Barat Daya.
Riset ini berlangsung dengan sarana berupa satu unit mobil listrik Mitsubishi i-MiEV dengan perangkat pengisian daya cepat tipe chademo, yang terpasang pada kantor PLN Tambolaka. Melalui studi ini, Mitsubishi i-MiEV tersebut akan dijajal beroperasi dengan sepenuhnya menggunakan listrik hasil produksi panel surya PLTS Bilacenge, Sumba Barat Daya.
Langkah peresmian riset ini merupakan indikasi keberlanjutan dukungan Mitsubishi Motors dengan lembaga terkait untuk melestarikan lingkungan, melalui pengenalan kendaraan listrik. "Ada keinginan dari kami untuk berkolaborasi serta sinergi positif dengan lebih banyak pihak di masa depan," kata Presiden Direktur PT Mitsubishi Motor Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Naoya Nakamura.
Sebelumnya pihak MMKSI sebagai distributor resmi Mitsubishi Motors di Indonesia, sudah menunjukkan inisiatif pengembangan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia. MMKSI menyerahkan delapan unit Mitsubishi Outlander PHEV, dua unit i-MiEV, dan empat unit alat pengisian daya cepat kepada pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian, Februari 2018 lalu.
Terlepas dari berbagai kendala penjualan kendaraan listrik di Indonesia. MMKSI akhirnya mengambil langkah untuk mengenalkan model Outlander PHEV secara luas di GIIAS 2019 lalu. Hal tersebut menjadikan model kendaraan listrik berteknologi Plug-in Hybrid pertama yang diperkenalkan dalam wilayah Asia Tenggara.