JAKARTA - Keputusan produsen otomotif asing untuk hengkang dari pasar otomotif Tanah Air terbilang mengecewakan. Terlebih, dengan penyampaian keputusan secara mendadak seolah tidak mempertimbangkan nasib konsumen maupun pelanggan mereka di masa mendatang.
Walaupun pada akhirnya menunjuk serta menyediakan layanan purnajual melalui diler atau pihak ketiga, langkah penanganan konsumen seperti itu tetap meninggalkan citra negatif. Terlebih bagi konsumen yang kali pertama berpengalaman memiliki mobil.
Â
Cara produsen otomotif asing dalam meninggalkan bisnisnya secara mendadak tidak mengagetkan pengamat otomotif, Bebin Djuana. Baginya, produsen tersebut memiliki tanda melepas usahanya di Tanah Air karena sudah terlihat tidak menguntugkan dari segi penjualan.
Begitu juga masalah operasional teknis pada kantor operasional prinsipal produsen tersebut. "Membangun kepercayaan publik mengenai sebuah merek itu sulit. Terlepas dari masalahnya, langkah seperti itu sama sekali tidak bagus," ujar Bebin menjelaskan.