Secara prinsip penggunaan Outlander PHEV sebagai kendaraan penunjang kegiatan tanggap bencana sudah dilakukan Mitsubishi di Jepang. Termasuk kemampuan jarak jelajah hingga 550 kilometer, dengan bantuan manajemen pengisian tenaga dari mesin tipe konvensional bertenaga bahan bakar.
Kemampuan sebagai generator sekaligus penunjang manajemen tenaga melalui paket baterainya, bisa digunakan untuk mendukung pengelolaan tenaga berkelanjutan. Contohnya, dengan mengombinasikan rangkaian daya pada rumah tangga melalui pemasangan perangkat pengisian daya bersumber dari panel tenaga surya.
Konsep pengelolaan daya listrik dengan berbasis kendaraan Mitsubishi Outlander PHEV tersebut diwujudkan melalui konsep Dendo Drive House. "Anda dapat mengatur penggunaan daya listrik dengan baterai Outlander PHEV untuk menekan biaya listrik bulanan. Begitu juga sebagai sumber tenaga cadangan saat listrik utama padam," ujar Yamashita menambahkan.
(muf)