TOKYO - Keputusan bekas bos Nissan, Carlos Ghosn, untuk menghindari peradilan kasus rekayasa laporan keuangan di Jepang dan kabur menuju Lebanon berdampak luas. Salah satunya adalah laporan efek tindakan nekat tersebut pada aliansi produsen Nissan-Renault.
Selepas aksi nekat Ghosn tersebut, bermunculan isu bahwa hubungan aliansi yang telah terbentuk selama 20 tahun itu terancam bubar. Namun, dugaan tersebut dibantah oleh pernyataan dari kedua produsen pada kesempatan berbeda.
Â
Kabar keretakan itu disanggah langsung Pimpinan Renault, Jean-Phillipe Senard seperti dikutip dari laman Reuters. Senard menyebut situasi aliansi keduanya berjalan dengan "Solid, kuat, serta tidak terlihat tanda-tanda akan berakhir."
Sedangkan pernyataan resmi dari Nissan, mengatakan kerjasama produsen beda negara itu tidak akan terpengaruh oleh situasi terkini kasus pidana rekayasa finansial Ghosn. "Nissan memperoleh kesanggupannya untuk bersaing di pasar melalui aliansi ini, sehingga tidak ada alasan untuk berhenti," ujar pernyataan resmi produsen asal Jepang itu.
Â
Renault, Nissan, juga ditambah Mitsubishi memang menjalin kerjasama termasuk pembangunan platform produksi Common Module Family (CMF). Terbaru, produsen di bawah naungan Nissan, Datsun, dikabarkan menggarap model SUV dengan basis platform CMF-B yang juga dipakai model Renault Captur di India.
Follow Berita Okezone di Google News
(muf)