JAKARTA - Bill Gates yang merupakan salah satu praktisi teknologi di dunia meyakini jika baterai listrik kemungkinan tidak akan dapat digunakan untuk kendaraan berat, termasuk untuk truk hingga pesawat jet.
Hal ini berbeda dengan apa yang disampaikan oleh CEO Tesla Elon Musk. Dia pernah mengatakan jika penggunaan baterai listrik bisa dilakukan untuk kendaraan berat hingga pesawat jet. Demikian disampaikan oleh Auto Evolution, Senin (7/9/2020).
Gates yang merupakan cofounder Microsoft tersebut menjelaskan jika sumber energi listrik hanya bisa digunaka untuk transportasi jangka pendek.
Dia melanjutkan, penggunaan listrik sebagai bahan bakar kendaraan memang merupakan solusi mengatasi polusi. Karena itu banyak produsen mobil berlomba-lomba memproduksi mobil listrik.
Baca juga:Â Gadis 16 Tahun Cetak Rekor Dunia Slalom Tercepat
Baca juga:Â Modal Rp10 Juta Bisa Modifikasi Mobil untuk Nge-Drift
"Anda akan bisa membeli puckup truck, terima kasih untuk perusahaan seperti GM dan Ford, serta produsen mobil seperti Rivian dan Bollinger," kata Gates tanpa menyebut merek Tesla, produsen mobil listrik milik Elon Musk.
"Masalahnya adalah baterai itu besar dan berat. Semakin berat beban yang harus diangkut, semakin besar baterai yang harus digunakan. Semakin banyak baterai yang digunakan, akan menjadi semakin berat (baterainya). Intinya, semakin berat beban yang dimiliki, semakin besar energi yang diperlukan," jelas dia.
"Walau teknologi untuk baterai terus berkembang, tetap bukan solusi untuk kendaraan berat seperti truk dengan 18 ban, kapal kargo dan pesawat penumpang. Sumber energi listrik bekerja dalam jarak dekat. Tetapi kita perlu solusi untuk kendaraan yang berat dan besar," beber dia.
Baca Juga: INAPA 2023, Yuk Kenalan dengan Produk Transportasi Ramah Lingkungan dan Elektronik Otomotif Taiwan
Follow Berita Okezone di Google News
(wdi)