JAKARTA - Harga mobil listrik sekarang ini masih relatif mahal. Walau begitu, harga mobil yang ramah lingkungan ini disebut bakal sama murahnya dengan harga mobil konvensional atau dengan pembakaran internal dalam waktu dekat.
Hal itu terungkap dalam sebuah riset yang dilakukan oleh bank investasi, UBS. Dalam riset itu UBS mengatakan pada 2022, produsen mobil listrik akan mampu menekan harga mobil listrik karena berhasil menekan biaya produksi pembuatan baterai. Hal ini didasarkan prediksi pada 2022, produsen pembuat baterai hanya akan mengenakan biaya sebesar USD100 per kWh kepada produsen pembuat mobil listrik.
Ini tentu akan lebih kompetitif ketimbang yang berlaku saat ini dimana produsen pembuat baterai mengenakan biaya pembuata baterai sebesar 40 persen dari harga jual mobil listrik. UBS bahkan mengatakan pada hal itu terjadi karena saat ini tujuh produsen pembuat baterai terus mencari sumber daya baterai yang lebih murah dan efisien. Demikian dilansir dari Sindonews.com.
Baca juga:Â Operasi Zebra, Pengendara Wajib Bawa Ini Agar Tidak Ditilang
Baca juga:Â Tesla Recall Hampir 50.000 Mobil Model S dan X di China
Tim Bush, analis dari UBS mengatakan sudah tidak ada alasan lagi bagi produsen mobil untuk tidak fokus menjual mobil listrik. Menurutnya mereka akan terus ketinggalan dari Tesla dan Volkswagen yang sudah berinvestasi sangat besar untuk produksi mobil listrik.
Dia mengatakan saat ini harga mobil listrik memang masih sedikit lebih mahal dibandingkan mobil konvensional. Contohnya Volkswagen Golf yang dijual di harga 20.280 poundsterling atau setara Rp382 juta sementara mobil listrik Volkswagen ID3 dijual di harga 29.990 Poundsterling atau setara Rp564 juta. Namun hal itu terjadi karena biaya baterai yang mendominasi hampir setengah dari harga total Volkswagen ID3.
Follow Berita Okezone di Google News