PARIS - Renault memutuskan menghentikan perakitan mobil di pabrik Flins pada 2024. Nantinya, pabrik tersebut akan diubah menjadi pusat penelitian, daur ulang, dan perbaikan pada tahun 2024. Penutupan pabrik dilakukan karena Renault mengalami kerugian.
Selain itu, penutupan bertujuan untuk menyelamatkan 3.000 karyawan. Para karyawan tersebut akan dipekerjakan kembali, jika pabrik sudah beroperasi sebagai pusat penelitian.
"Status quo sudah tidak mungkin lagi, kami harus sadar tentang ini," Ketua Renault Jean-Dominique Senard mengatakan pada konferensi pers online setelah bertemu dengan serikat pekerja di Flins, diapit Chief Executive baru Luca De Meo, Kamis (26/11/2020).
Baca Juga: PHK 15.000 Karyawan, Renault Masuk Jaring Penyelamatan Pemerintah Prancis
Renault yang telah berjuang dengan penurunan profitabilitas dan penjualan sebelum pandemi virus Corona melanda, tahun ini telah mengumumkan sebanyak 4.600 karyawan di-PHK di Prancis sebagai bagian dari rencana penghematan biaya 2 miliar Euro ($ 2,4 miliar).
Baca Juga: Mobil Listrik Mungil Ini Cukup Isi Baterai Seminggu Sekali
Chief Executive Renault Luca De Meo menambahkan, perusahaan akan terus membuat model Zoe listrik di Flins hingga 2024. Beberapa aktivitas baru akan tetap berjalan, termasuk merombak mobil, sewa jangka panjang, membuat inovasi baterai listrik dan mendaur ulang suku cadang mobil.
"3.000 pekerjaan akan mencakup staf dari pabrik Choisy-le-Roi terdekat, yang memiliki 260 tenaga kerja, tetapi dialokasikan untuk penutupan, sementara Flins saat ini mempekerjakan 2.400 pekerja tetap," tukasnya.
(amr)