JAKARTA - Bagi penggun jalan raya, mungkin sudah tidak asing lagi dengan garis-garis yang terdapat pada jalan. Umumnya, garis ini berwarna putih dan kuning. Bukan sembarangan, warna ini ternyata digunakan karena alasan keselamatan.
Meskipun tidak mengetahui artinya, sejumlah marka jalan dapat dipahami karena penggunaan warna tertentu. Otak manusia akan mengasosiasikan warna dengan perasaan tertentu. Begitu juga dengan simbol di jalan, dapat mengomunikasikan bahaya hanya melalui warna.
Baca Juga: Hampir 2 Juta Pengemudi Mobil Akui Nyetir dalam Pengaruh Alkohol
Dilansir dari Mental Floss, hal ini dipertimbangan ketika pemerintah federal memberikan standar marka jalan untuk memisahkan jalur lalu lintas pada tahun 1971. Warna yang digunakan sampai saat ini adalah putih dan kuning. Pembedaan dimaksudkan untuk mencegah kecelakaan.
Baca Juga: 6 Tips Aman di Jalan Raya
Awalnya, Edward Hines merancang garis tengah modern pertama untuk jalan pada tahun 1900-an. Dia membuatnya warna putih karena terinspirasi dari tumpahan susu yang pernah dilihatnya di aspal. Warna itu tetap menjadi pilihan satu-satunya selama beberapa dekade.
Tahun 1955, sebagian besar negara bagian menggunakan warna putih untuk memisahkan jalur lalu lintas. Namun, berbeda dengan Oregon yang memilih warna kuning karena dianggap lebih baik menunjukkan kehati-hatian.