HYUNDAI pada IAA Mobility Show 2021 menyatakan komitmennya untuk mewujudkan zero atau nol emisi netral karbon pada 2045. Produsen mobil asal Korea Selatan itu memprediksi menghentikan penjualan kendaraan bertenaga ICE alias bensin di Eropa mulai 2035.
Sementara kendaraan tanpa emisi Battery Electric Vehicle (BEV) dan dan Full Cell Electric Vehicle (FCEV) akan di targetkan dari sekarang hingga mencapai 80 persen sebelum memasuki tahun 2040.
Baca juga:Â Masalah Kebocoran Rem, Hyundai Tarik 390 Ribu Mobil dari AS dan Kanada
Pada masa depan Hyundai akan difokuskan pada mobilitas bersih sebagai platform generasi berikutnya yang ramah lingkungan. Pihak perusahaan telah berkomitmen bahwa pada tahun 2040, emisi karbonnya akan berkurang hingga 75 persen.
Dilansir dari Carscoops, Selasa (7/9/2021), langkah pertama yang dilakukan Hyundai adalah dengan meningkatkan penjualan kendaraan tanpa emisi (ZEV) secara bertahap yang mencakup model BEV (baterai-listrik) dan FCEV (sel bahan bakar).
Langkah itu akan mencakup sebesar 30 persen dari penjualan global Hyundai pada tahun 2030 dan 80 persen dari total penjualan armadanya pada tahun 2040.
Pada tahun 2023 nanti, Produsen akan meluncurkan generasi baru Nexo bersama dengan sebuah MPV menggunakan teknologi sel bahan bakar (FCEV). Setelah 2025, model sel bahan bakar lain akan menyusul dalam bentuk SUV.
Baca juga:Â Hyundai New Santa Fe Resmi Mengaspal di Indonesia
Perusahaan juga telah berinvestasi di perusahaan rintisan global di bidang hidrogen hijau dan berencana membangun infrastruktur di negara-negara “dengan dukungan pemerintah yang kuat dan sumber energi terbarukan yang melimpah”.
Selain itu demi Mendukung tujuan energi hijau, pihak pabrikan saat ini juga secara aktif mengerjakan kendaraan terbang seperti yang ditunjukkan oleh konsep S-A1 Urban Air Mobility (UAM) pada tahun 2020 tahu lalu .