Istilah Water Hammer seringkali terdengar bagi pengendara, terutama saat musim hujan hingga banjir terjadi. Water Hammer merupakan kondisi yang memungkinkan mesin mobil terendam air, menjadi momok mengerikan buat pemilik kendaraan.
Water Hammer atau hydrolocking seringkali ditandai mesin mobil yang tidak bisa menyala lagi karena air masuk ke dalam ruang bakar atau sistem pelumasan, sehingga kompresinya tak bisa berjalan lagi.
Seringkali juga terdengar bunyi blup blup yang dihasilkan mobil dan mulai kesulitan untuk menginjak pedal gas.
Pegal gas yang sudah diinjak tidak merespon putaran mesin mobil, sehingga terasa tidak berjalan. Kondisi ini bisa membuat mobil mati secara mendadak di tengah kemacetan atau padatnya kendaraan.
Untuk itu, pengendara dihimbau berhati-hati saat melintasi genangan air. Bila mobil mati mendadak dan terjadi water hammer, jangan mencoba starter ulang karena akan memperparah kerusakan komponen dalam ruang bakar.
Dilansir Okezone dari laman resmi Daihatsu pada Kamis (4/11), berikut beberapa cara mengatasi water hammer:
1. Periksa knalpot dan filter udara
Apabila pengendara berada di tempat yang tak banjir maka dihimbau periksa filter udara dan knalpot untuk membersihkan air yang masuk.
Jika kondisinya aman, pengendara bisa lakukan start engine dengan memencet tombol sekali saja, jangan memutar atau menginjak gas.
Apabila mesin nyala, sebaiknya dibiarkan terlebih dahulu beberapa menit untuk memastikan kondisi ruang pembakaran normal.
2. Mesin dijaga tetap nyala
Pengendara sebaiknya tetap menjaga gas tetap nyala meski water hammer terjadi. Mesin dijaga tetap menyala, tetapi pengendara dianjurkan tidak menekan pedal gas terlalu kencang agar air yang telah di dalam mesin tidak menjalar ke sistem yang lain.
Langkah ini bisa dilakukan agar air yang masih menggenangi mobil Anda tidak semakin masuk ke dalam pipa gas buang. Harapannya, kerusakan yang disebabkan oleh air tidak semakin besar dan menyebabkan mesin tiba-tiba mati.