KEMENTERIAN Perindustrian memproyeksikan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah atau PPnBM kendaraan baru yang berakhir pada Desember 2021, akan dievaluasi untuk diputuskan diperpanjang pada 2022.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pemerintah kini sedang membahas manfaat perhitungan cost dan benefit bagi pemerintah dalam membangun pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca juga: Beli Mobil di GIIAS 2021 Dapat Subsidi PPnBM 100 Persen, Bisa Kok!
“Satu hal yang ingin disampaikan tadi pak Presiden (Jokowi) menyebutkan bahwa untuk program PPnBM yang akan berakhir hingga akhir Desember ini, ini ‘bisa saja’ diveluasi oleh pemerintah jadi mungkin (dilanjutkan),” kata Agus Gumiwang di sela mendampingi Presiden Jokowi berkunjungan ke GIIAS 2021 di ICE BSD, Tangerang, Rabu (17/11/2021).
Jokowi dalam sambutannya di GIIAS 2021 menyatakan bahwa relaksasi PPnBM mampu mendongkrak penjualan produk otomotif di Indonesia.
“Semuanya akan kita evaluasi bisa saja dilanjutkan, bisa saja tidak kita melihat perhitungan cost dan benefitnya ada. Pemerintah costnya, pajakluxury textnya berkurang tapi ada benefit di tempat lain,” ujar Agus Gumiwang.
Baca juga: Sambangi GIIAS 2021, Presiden Jokowi: PPnBM Dongkrak Penjualan Industri Otomotif
Menteri Agus Gumiwang memperkitakan sebanyak enam kali lipat untuk industri pendukung mulai dari tier 1 dan tier 2 hingga Pelaku UKM.
“Jadi sebenarnya pendukung otomotif itu banyak sekali ini juga pemerintah terus sasar sektor industri otonomotif untuk bisa bangkit atau rebound dalam pemulihan ekonomi nasional,” pungkasnya.