POLDA Metro Jaya akan menerapkan sistem crowd free night (CFN) di wilayah hukumnya pada malam Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, untuk membatasi mobilitas masyarakat serta mencegah kerumunan yang berpotensi menimbulkan klaster COVID-19.
Apa itu crowd free night?
Crowd free night secara harfiah adalah kebijakan pembatasan mobilitas kendaraan dan pejalan kaki. Tujuannya untuk membuat kota Jakarta sepi dari kerumunan masa di malam tahun baru nanti, Sebagai langkah antisipasi penyebaran COVID-19.
Alasan diberlakukan crowd free night
Hal itu ditetapkan dengan tujuan untuk mencegah lonjakan kasus COVID-19. Pasalnya mengingat penurunan PPKM banyak mayoritas masyarakat yang balas dendam ingin merasakan kembali berkerumun, mengunjungi tempat tongkrongan dan lainnya.
Baca juga:Â Intip Koleksi Mobil Mewah 5 Artis Indonesia, Raffi Ahmad hingga Verrel Bramasta
Terlebih kerap terjadi pada anggota komunitas yang terdiri dari pecinta motor maupun mobil yang aktif pada malam hari. Padahal dengan penurunan level PPKM yang masih rentan kini dapat memunculkan kerumunan baru yang berpotensi akan melonjak hingga tidak terkontrol.
Maka tak lama berselang dengan mengikuti momen natal dan tahun baru Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya menerapkan crowd free night. Mengenai kebijakan itu diambil dari bahasa Inggris yakni “Bebas Berkerumun Malam Hari”.
Jam berlakunya crowd free night
Menurut Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Sambodo Purnomo Yogo Bahwa crowd free night dilakukan pada malam jelang week end dan hari libur nasional. CFN dilakukan pada pekan lalu dan akan dilanjutkan pada malam week end pekan depan.
Baca juga:Â Cek Fitur Mobil Listrik Ukuran Mungil yang Ditunggangi Anak Deddy Corbuzier
Selanjutnya, dari pukul 24.00 hingga 04.00 WIB, polisi akan melakukan aturan dimana pengendara dilarang melintas pada jam yang telah di tentukan. Kecuali, kendaraan darurat, tamu hotel dan warga yang bermukim di kawasan tersebut.
Untuk memperketat lagi, pihak berwajib juga masih memberlakukan aturan ganjil genap. Dimana itu juga dapat mempersempit ruang untuk dimanfaatkan oleh geng maupun komunitas untuk menciptakan kerumunan.