SEIRING dengan kemajuan teknologi, sistem pembakaran pada mobil kini ada dua ragam, yakni injeksi dan karburator. Keduanya tentu memiliki perbedaan.
Sistem injeksi dilengkapi dengan bermacam sensor sehingga dapat bekerja dalam mengukur penggunaan bensin dan udara ketika proses pembakaran.
 BACA JUGA: Cara Aman Isi Freon AC Mobil di Rumah, Perhatikan Selangnya!
Sementara itu, sistem karburator mengandalkan gerakan piston untuk menentukan kebutuhan volume bensin, sehingga tidak ada ukuran pasti.
Meski demikian, kedua sistem sama-sama bertugas untuk mencampurkan udara dengan bensin untuk menghasilkan pembakaran pada ruang mesin.
Hanya saja, sistem karbu bekerja dengan hukum bernoulli yaitu, perbedaan tekanan karena pergerakan piston. Sementar injeksi menggunakan sistem sensor yang diatur oleh ECU (Electronic Control Unit).
Â
Nah agar lebih jelas, berikut perbedaaan sistem injeksi dan karburator, dilansir dari berbagai sumber.
Dari segi penggunaan bahan bakar, karena sistem injeksi telah menggunakan sensor maka penggunaan bahan bakar mereka lebih presisi, sesuai kebutuhan.
 BACA JUGA: Pilihan Mobil Diesel Harga Rp50 Jutaan, Mana Favoritmu?
Sementara karburator kesulitan mengukur rasio pencampuran bahan bakar dengan udara dan hanya mengandalkan gerakan piston.
Di sisi lain, sistem karburator memiliki sistem choke yang berfungsi untuk menghambat aliran udara sebelum memasuki karburator. Proses ini biasanya terjadi saat mesin baru saja dihidupkan.
Suhu yang rendah membuat bensin mengembun pada dinding manifold sehingga hanya sedikit bensin yang masuk masuk ruang bakar.