PRODUSEN mobil Amerika Serikat, Ford Motor menderita kerugian bersih USD3,1 miliar atau setara lebih Rp45 triliun pada kuartal pertama 2022, sementara gangguan rantai pasokan masih menjadi hambatan perusahaan untuk memenuhi permintaan yang kuat.
Kerugian Ford itu terutama disebabkan oleh kerugian mark-to-market sebesar USD5,4 miliar dolar (Rp78,4 triliun) pada investasi di Rivian, kata Ford dalam pernyataan resminya.
Ford mengatakan, permintaan pelanggan yang kuat untuk produk segar (terbaru) pada kuartal pertama tahun 2022 terganggu oleh masalah rantai pasokan yang terus-menerus yang mengurangi kecepatan perusahaan dalam memenuhi permintaan.'
Di tengah berkembangnya pasar kendaraan listrik, Ford berkomitmen untuk mencapai kapasitas produksi EV di seluruh dunia setidaknya 600.000 pada akhir tahun 2023.
Follow Berita Okezone di Google News