MOTOR yang menggunakan sistem injeksi dilengkapi dengan komponen injektor untuk menyemprotkan sekaligus mengubah bahan bakar menjadi kabut yang kemudian meledak dan dikonversi menjadi tenaga.
Dengan fungsi injektor yang sangat vital dalam sistem mesin injeksi, komponen yang satu ini sudah sepatutnya rutin dirawat berkala agar performa motor tetap prima. Berikut adalah cara merawat injektor motor, dilansir dari berbagai sumber.
Karena sisa pembakaran, injektor lama-lama bisa kotor. Kalau dibiarkan, maka akan menghalangi jumlah semprotan bensin yang disuplai yang pada akhirnya tarikan motor bisa tersendat. Injektor wajib dibersihkan setiap 10.000 km sekali.
Adapun cara membersihkan injektor ada banyak ragamnya. Pertama adalah dengan menggunakan injector cleaner & tester. Cara ini memang selain dapat membersihkan injektor, juga dapat mengukur debit injektor.

Tapi cara ini sedikit rumit dan makan waktu karena injektor harus dilepas dulu. Injektor lalu disimulasikan melakukan semprotan dengan tekanan sesuai standar motor, bila debit berkurang artinya injektor kotor dan terdapat penyumbatan pada hole.
Semprotan injektor yang kotor akan dibandingkan dengan semprotan injektor yang bersih. Jika injektor sudah ketahuan kotor, bisa langsung dibersihkan dengan cara merendamnya di cairan pembersih. Selanjutnya, lakukan kembali simulasi penyemprotan untuk melihat hasilnya.
Cara kedua adalah dengan mencampur cairan carbon cleaner dengan bahan bakar. Caranya hanya dengan mencampurkan carbon cleaner langsung ke tangki bensin. Takarannya yakni 75 ml bisa dicampur dengan 3,5 hingga 5 liter bensin.
Kemudian cara selanjutnya adalah dengan menggunakan metode FI Cleaner. Prosesnya masih menggunakan cairan carbon cleaner yang digunakan sebagai pengganti bensin. Cara ini memang tergolong mudah.