Share

Pengisian Baterai Mobil Listrik Bisa 10 Menit berkat Kecerdasan Buatan, Ini Penjelasannya

Wahyu Budi Santoso, Jurnalis · Selasa 30 Agustus 2022 08:03 WIB
https: img.okezone.com content 2022 08 29 52 2656451 pengisian-baterai-mobil-listrik-bisa-10-menit-berkat-kecerdasan-buatan-ini-penjelasannya-hULxplQlWX.jpg Ilustrasi mobil listrik (freepik)

JAKARTA - Dr Eric Dufek, ilmuwan dari Idaho National Laboratory mengatakan pengisian baterai mobil listrik bisa lebih cepat lagi hingga 10 menit.

Metode pengisian baterai mobil listrik itu harus menggunakan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) guna mencapai waktu yang sangat cepat seperti halnya mengisi bahan bakar ke tangki mobil.

Dr Eric Dufek mengatakan saat ini proses pengisian baterai mobil listrik yang tergolong lama membuat banyak orang enggan berpindah dari mobil konvensional ke mobil listrik.

Saat ini saja Hyundai IONIQ 5 yang dijual di Indonesia butuh waktu17 menit untuk mengisi baterai. Itu pun sudah menggunakan teknologi fast charging.

infografis

Dari situ Dr Eric Dufek berupaya menggunakan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam proses pengisian baterai mobil listrik. Kecerdasan buatan itu nantinya menganalisa data pengisian daya.

Follow Berita Okezone di Google News

AI dalam tahapannya akan memasukkan informasi tentang kondisi baterai lithium-ion di mobil listrik selama siklus pengisian dan pemakaiannya. Analisa itu kemudian dijadikan data untuk mengidentifikasi sekaligus mengoptimalkan proses pengisian baterai mobil lisatrik.

โ€œCara ini secara signifikan meningkatkan jumlah energi yang dapat masuk ke sel baterai dalam waktu singkat,โ€ kata Dr Eric Dufek.

โ€œSaat ini, kami melihat baterai terisi hingga lebih dari 90% dalam 10 menit tanpa pelapisan lithium atau retak katoda,โ€ tambahnya.

Dr Eric Dufek melanjutkan bahwa metoda yang mereka kenalkan adalah memaksimalkan proses pengisian daya yang ada dalam baterai dengan teori fisika.

Menurutnya kecerdasan buatan bisa menggerakkan elektrolit di baterai lithium ion bergerak maju mundur dengan cepat.

"Cara ini sama sekali tidak merusak kondisi baterai," jelasnya.

Keberhasilan ini menurut Dr Eric Dufek setidaknya akan mampu mengakselerasi kepemilikan mobil listrik di dunia.

Pasalnya hingga kini masih banyak masyarakat yang enggan kerepotan mengisi ulang baterai mobil listrik untuk perjalanan jauh.

"Jika ini berhasil dikembangkan lebih dalam lagi kami berharap mobil listrik bisa diterima lebih luas lagi. Masyarakat Amerika sudah kesulitan dengan harga bahan bakar yang semakin tinggi," jelasnya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini