JAKARTA – Rencana percepatan pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik (SPKLU) telah disetujui Pemerintah Jerman. Proyek senilai 6,3 miliar euro (Rp96 triliun) ini dilaksanakan untuk mempercepat tren kendaraan listrik di Jerman dan mencapai target bebas emosi karbon pada 2050.
Dikutip dari Autoblog, proyek ini akan berfokus untuk memperbanyak SPKLU sebanyak 14 kali lipat dari jumlah SPKLU yang ada saat ini. Diprakirakan akan ada 1 juta SPKLU yang tersebar di seluruh Jerman, terutama di wilayah yang jauh dari perkotaan.
Proyek ini juga dipersiapkan untuk mempercepat pemakaian 15 juta kendaraan listrik di Jerman pada 2030. Saat ini, hanya ada 1,5 juta kendaraan listrik yang beroperasi di Jerman.
Tujuan Pemerintah Jerman memperbanyak SPKLU adalah untuk membuat masyarakat tertarik menggunakan kendaraan listrik karena infrastruktur pengisian tenaga listrik telah tersedia.
Sekadar informasi, saat ini Jerman menjadi tuan rumah industri pembuatan mobil listrik berbasis baterai seperti halnya Volkswagen dan Tesla yang memiliki pabrik di pinggiran ibu kota.
Di sisi lain, rencana tersebut mendapat tanggapan beragam dari berbagai pihak, terutama asosiasi industri yang menganggap pemerintah kurang mengikuti perkembangan tren kendaraan listrik.
Asosiasi Industri Otomotif Jerman (VDA) menilai percepatan pembangunan SPKLU merupakan langkah penting dan kecepatan penerapan menjadi kuncinya.
Sementara itu, pembangunan infrastruktur di Indonesia juga sedang gencar disosialisasikan ke masyarakat terkait pentingnya menggunakan kendaraan ramah lingkungan. Meski Indonesia memiliki target bebas karbon pada 2060, namun hingga saat ini belum banyak infrastruktur yang dibangun.
Follow Berita Okezone di Google News