JAKARTA – Tujuan utama perawatan truk pada pengusaha angkutan barang adalah untuk mengurangi downtime kendaraan. Umumnya, downtime kendaraan terjadi karena kesalahan dalam memilih pelumas atau oli yang mengakibatkan kerusakan mesin.
Oleh karena itu, pemilik perusahaan angkutan perlu cermat dalam memilih pelumas yang baik untuk armada mereka. Terlebih lagi truk merupakan jenis kendaraan yang kerap mengangkut muatan berat, sehingga pemilihan oli kendaraan harus diperhatikan.
Dikutip dari laman Iveco Chakra Jawara, oli mesin diesel diformulasikan khusus untuk kondisi operasional yang spesifik sehingga peran oli mesin ini tidak dapat diganti dengan oli mesin yang sembarangan atau oli mesin bensin. Oli mesin untuk truk menggunakan formulasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan oli kendaraan bermesin bensin.
Oli mesin pada truk berfungsi sebagai deterjen yang dapat membersihkan kendaraan dari residu serta menjaga kotoran masuk ke dalam sirkulasi. Oli mesin juga melindungi mesin dari korosi dan melindungi bagian logam dari belerang masuk melalui bahan bakar.
Sedangkan masalah yang kerap ditemukan akibat oli mesin adalah karena tekanan oli. Ada beberapa faktor yang dapat membuat tekanan oli menjadi tidak normal, salah satunya adalah level oli yang sudah terlalu rendah sehingga tidak dapat dihisap naik oleh pompa. Masalah ini kerap terjadi pada oli mesin yang jarang dikontrol sehingga bisa sampai kekurangan.
Selain terkontaminasi bahan bakar, oli juga dapat terkontaminasi coolant. Material berbahan dasar air yang tercampur pada oli dapat menyebabkan emulsi dan endapan minyak. Kontaminasi ini dapat terjadi karena masalah packing mesin atau seal yang getas.
Follow Berita Okezone di Google News