JAKARTA – PT Toyota Astra Motor (TAM) memasang target tinggi hingga 4.000 unit per bulan. Mobil tersebut bakal diekspor ke 50 negara secara bertahap mulai tahun depan.
Di sisi lain, chip semikonduktor menjadi masalah tersendiri bagi Toyota dalam memenuhi permintaan pasar yang meningkat. Khususnya, bagi kendaraan yang mengadopsi teknologi elektrifikasi, termasuk hybrid yang diadopsi Kijang Innova Zenix.
Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono mengaku masih terancam kendala suplai chip semikonduktor yang menghambat produksi mobil sesuai permintaan pasar.
Warih menegaskan bahwa kelangkaan tersebut terjadi bukan hanya pada satu model, tapi secara keseluruhan. Toyota belum dapat memenuhi permintaan seluruh konsumen karena persoalan chip semikonduktor.
“Strateginya pasti bermacam-macam ya. Pasti ada alokasi, prioritas, gitu ya. Tentu saja, semikonduktor itu pasokannya hanya sebagian negara saja. Kami sudah isu bagaimana kalau sudah diproduksi di sini (Indonesia) supaya untuk menjawab demand,” ujarnya.
Follow Berita Okezone di Google News