SEPTEMBER silam, Bali dikabarkan akan mengembangkan kereta listrik dengan menggandeng perusahaan asal Korea Selatan. Sejauh ini, rencana tersebut masih dalam proses studi kelayakan (feasibility study).
Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, rencana pembangunan kereta listrik akan difokuskan di Bali Selatan, meliputi Badung hingga Denpasar, yang memang dikenal rawan macet.
BACA JUGA: Konsesi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Jadi 80 Tahun
Sebelum memulai rencana pengembangan kereta listrik, Bali tercatat sebagai salah satu kawasan yang tak punya jalur kereta api. Hal tersebut ternyata sudah berlangsung sejak era kolonial Belanda.
Mengutip buku Bali: Pariwisata Budaya dan Budaya Pariwisata karya Michel Picard pada 2006, Belanda sengaja melarang pembangunan jalur kereta api untuk melindungi kawasan ini dari pengaruh negatif lingkungan luar.
G.P Rouffaer, Direktur Bali Instituut memberikan gambaran singkat tentang pengelolaan administrasi kolonial, pada 1915. Belanda ingin, warga Bali meneruskan kehidupan mereka yang indah dan bebas dari gangguan luar.
BACA JUGA: Siap-siap! Berikut Daftar 5 Mobil yang Disuntik Mati Tahun 2022
“Pertanian mereka, kehidupan pedesaan mereka, aneka bentuk pemujaan, kesenian religius, dan kesusasteraan mereka. Semuanya itu menunjukkan suatu kebudayaan pribumi yang amat lentur dan kaya,” kata Rouffaer.
Follow Berita Okezone di Google News