JAKARTA – Nilai saham yang terus menurun dan ancaman resesi membuat Tesla harus memutar otak agar mobil listrik mereka tetap laris manis di pasaran. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan bating harga.
Dikutip dari Reuters, Tesla Inc memangkas harga mobil listrik buatan mereka secara global sebesar 20%. Tesla menurunkan harga di seluruh Amerika Serikat, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika, menyusul serangkaian pemotongan harga di Asia pekan lalu.
Langkah tersebut menandai pembalikan dari strategi produsen mobil tersebur dalam dua tahun terakhir ketika pesanan mobil baru melebihi pasokan. Itu terjadi setelah CEO Elon Musk memperingatkan bahwa resesi dan suku bunga yang lebih tinggi dapat menurunkan harga untuk mempertahankan pertumbuhan dengan mengorbankan keuntungan.
Selain itu, Analis dari Great Hill Capital mengatakan bahwa keputusan Tesla dalam menurunkan harga sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing. Pasalnya, saat ini sudah mulai banyak produsen yang bermain di mobil listrik dengan harga jual lebih rendah.
“Persaingan akan segera datang dan mereka meresponnya denga pemotongan harga,” kata Thomas Heyes, Presiden dan Member Manajemen di Great Hill Capital seperti dikutip dari Reuters.
Pemotongan harga di AS untuk penjual global teratas Tesla, sedan Model 3 dan SUV crossover Model Y adalah antara 6% dan 20%. Perhitungan Reuters menunjukkan Model Y varian terendah sekarang dibanderol USD 52.990 atau sebesar Rp800 juta, turun dari USD 65.990 atau Rp997 juta.
Follow Berita Okezone di Google News