SEJARAH PO Bejeu berawal dari bisnis mebel yang didirikan oleh Tosin Rosyad, pada 1989. Sekitar 13 tahun kemudian, putranya, Muhammad Rofi'udin terjun ke bisnis transportasi dan menamai perusahaannya, Bejeu.
Nama tersebut sebenarnya singkatan dari BJU atau Bongkotan Jati Utama, bisnis yang dimiliki sang ayah. Namun nama itu juga dinilai sebagai plesetan dari kata Bejo yang dalam bahasa Jawa bermakna keberuntungan.
Sejarah PO Bejeu. (Foto: Kong Fajar Altam)
Pada awal pendiriannya, Bejeu berjalan hanya bermodalkan tiga bus yang dibeli Rofi'udin dari lelang. Bus-bus yang kemudian dicatnya dengan warna hitam tersebut digunakan untuk perjalanan wisata dan carter. Alasan inilah yang membuat PO bus ini dijuluki si hitam manis dari Jepara.
Seiring perkembangan bisnisnya, PO Bejeu mulai bermain di trayek antarkota antarprovinsi (AKAP) dengan rute Jakarta-Jepara, pada 2007. PO bus ini kemudian membuka trayek AKAP lain menuju Jakarta, Bandung, Bogor, hingga Bali.
Soal fasilitas, Bejeu diperlengkapi dengan mesin Hino RN285 dan bodi Scorpion-X dari Tentrem. Tiap-tiap armada diperlengkapi bangku dengan sandaran kaki, TV LCD, colokan USB, mesin pembuat kopi, hingga Wi-Fi. Penyediaan Wi-Fi ini bahkan dipelopori PO Bejeu sejak tahun 2010.*
BACA JUGA:Sejarah PO Safari Dharma Raya: Legenda Bus dari Temanggung
BACA JUGA:Sejarah PO Agra Mas: Berikan Pelayanan Maksimal di Setiap Rute
Follow Berita Okezone di Google News
(SIS)