JAKARTA โ Mulai sekarang berhentilah menganggap pekerjaan sebagai sopir, pramugari hingga kenek bus adalah pekerjaan rendahan. Padahal tidak banyak yang tahu jika profesi yang mereka lakoni menghasilkan pundi-pundi rupiah yang menggiurkan.
Meski menjanjikan, namun tak mudah bekerja di sebuah Perusahaan Otobus (PO) karena setiap perusahaan memiliki standar yang ketat. Wajar saja, mengingat usaha ini merupakan jasa pelayanan yang harus memuaskan penumpang agar kembali menggunakan jasanya.
Pada dasarnya ada perbedaan besaran gaji yang didapat di masing-masing perusahaan otobus. Karena, besarannya bergantung dengan rute yang dilayaninya. Semakin jauh trayeknya, maka bayarannya juga akan jauh lebih tinggi.
Mantan Direktur Operasional PO Haryanto Rian Mahendra menyebutkan dalam sebuah siaran langsung di akun Instagram pribadinya yang diunggah kembali dikanal YouTube Kang Gacor, pembayaran untuk sopir bus di tempatnya dilakukan dengan cara premi atau sesuai perjalanan.
Untuk PO Haryanto, Rian menjelaskan rata-rata sopir bus di tempatnya mendapatkan Rp250 ribu per PP dengan uang makan Rp40 ribu. Biasanya, dalam satu pekan itu ada tiga sampai empat kali PP, jadi pendapatan mereka adalah Rp3.480.000 sampai Rp4.640.000 per bulan.
Bayaran yang diterima memang belum termasuk pendapatan dari paket dan pejualan kursi CD-CB yang biasanya dibagi dua dengan PO. Oleh karena itu, sopir bus bisa mendapatkan gaji hingga dua digit dalam satu bulan.
Follow Berita Okezone di Google News