SEJARAH PO SAN bermula dari kejelian Hasanuddin Adnan, seorang PNS di Pemprov Bengkulu melihat peluang bisnis di sektor transportasi. Sekitar tahun 1975, dia memutuskan terjun di bisnis ekspedisi angkutan barang.
Sekitar 5 tahun kemudian, bersama sang kakak, dia mendirikan PO bus Bengkulu Indah yang sayangnya tak bertahan lama. Setelah 9 tahun, dia memutuskan keluar dari perusahaan yang didirikannya tersebut.
“Saya mundur dari PO Bengkulu Indah dan membangun SAN Travel pada 1990,” kata pria 70 tahun itu dalam video yang diunggah channel YouTube PerpalZ TV, pada 25 Maret 2021.
Sejarah PO San si Macan Sumatera yang Melegenda. (Foto: Hasanuddin Adnan, pendiri PO SAN/YouTube/PerpalZ TV)
Setahun berdiri, SAN Travel mengantongi izin perjalanan antarkota antarprovinsi (AKAP) dan mulai menjajal rute Bengkulu-Jakarta menggunakan empat unit armada Mazda T4000.
“Dari Mazda T4000, armada kami berkembang menjadi big bus Mitsubishi FUSO BM, pada 1992. Di tahun yang sama, kami buka rute ke Jawa Tengah menggunakan Mitsubishi RM 117L,” ujar Hasanuddin Adnan menambahkan.
Perkembangan pesat SAN Travel membuat perusahaan itu memiliki 35 armada hanya dalam waktu 4 tahun. Mereka juga memperluas dan memperkuat trayek di Sumatera dengan membuka trayek Bengkulu-Padang, Bengkulu-Bukittinggi, dan Bengkulu-Pekanbaru.
Ketika krisis moneter menerjang Indonesia pada 1998, PO bus milik Hasanuddin Adnan justru berkembang semakin masif. Pekanbaru yang mereka jajaki pada 1994, justru menjadi ladang cuan terbesar bagi SAN kala itu.
Sejarah PO San si Macan Sumatera yang Melegenda. (Foto: Instagram/@itss_fajar.r)
“Pekanbaru itu market menjanjikan untuk kami. Karena di sana kan ada perusahaan minyak dan pulp (bubur kertas). Tentu mereka butuh transportasi yang memadai untuk mobilitas karyawannya. Di sanalah kami masuk,” katanya lagi.
Ketika SAN Travel berkembang semakin besar dan butuh perhatian lebih, Hasanuddin memutuskan berhenti jadi PNS. Sebuah keputusan yang diakuinya sangat ditentang atasannya kala itu. Namun dia tak bergeming dan tetap dengan keputusannya untuk resign.
Follow Berita Okezone di Google News