JAKARTA – Sejarah PO bus AKAS menarik untuk dibahas karena punya cerita unik dan berbeda dengan PO bus lain. Sebelum menjadi perusahaan otobus besar seperti sekarang, PO AKAS bermula dari sebuah bengkel di Probolinggo.
Bengkel milik H Karmat ini sudah berdiri sejak Indonesia belum merdeka, yakni 1934. Uniknya, bengkel ini tidak hanya piawai dalam mengotak-atik kendaraan tapi juga bisa menangani reparasi senjata milik pejuang kemerdekaan.
Bengkel alat-alat ini bertahan cukup lama. Bahkan setelah cukup lama Indonesia merdeka pun masih bertahan. Setelah punya pengalaman malang melintang di dunia bengkel, pemilik bengkel ini memikirkan cara untuk memajukan bisnisnya.
Nama PO AKAS merupakan singkatan dari nama pemiliknya, yakni Amat Karman Ali Sekeluarga. PO ini tumbuh menjadi PO besar yang cukup sukses. Meski semakin banyak pesaing yang berdatangan, tidak menghalangi kesuksesan PO ini.
Jika pada awalnya, PO Akas hanya melayani rute-rute di Jawa Timur, kini PO ini membuka banyak layanan. Karena terlalu besar, perusahaan ini membagi diri dalam beberapa bagian, yakni PO AKAS I, PO AKAS II, PO AKAS III, PO AKAS IV dan juga layanan pariwisata.
Salah satu kunci PO ini bertahan di tengah persaingan ketat PO di Indonesia adalah konsistensi dalam hal layanan. PO ini juga terkenal dengan tarifnya yang murah sehingga terjangkau untuk setiap kelas.
Follow Berita Okezone di Google News