JAKARTA - Inilah 15 generasi pewaris tahta dari PO Bus yang ada di Indonesia. Mode transportasi bus masih tetap bertahan di tengah berkembangnya banyak mode transportasi yang menerapkan digitalisasi seperti ojek dan taksi. Bertahannya eksistensi bus dari setiap perusahan otobus tentu tidak terlepas dari pemilik maupun penerusnya yang terus mengembangkan perusahaan agar tetap bertahan.
Siapa saja mereka? Berikut ini Okezone rangkum 15 penerus dari PO bus di Indonesia, seperti dikutip dari berbagai sumber.
4 Orang dari PO Antar Lintas Sumatera (ALS)
15 Generasi Pewaris Tahta PO Bus di Indonesia. (Foto: Bus ALS)
PO ALS didirikan di Mandailing Natal, Sumatera Utara oleh 7 saudagar dan diprakarsai oleh H. Sati Lubis. Saat ini, PO ALS dikelola oleh 4 orang generasi kedua yang mayoritas memiliki latar pendidikan yang tinggi. Di antaranya adalah Syahrul Nasution sebagai komisaris utama, Indra Lubis sebagai komisaris, Chandra Lubis sebagai direktur utama, dan Efrizal Nursewan sebagai direktur keuangan. Di tangan keempatnya, PT ALS semakin berkembang dan dikenal di Indonesia.
Yustinus Soeroso selaku pemilik Rosalia Indah mulai menyerahkan estafet kepemimpinan di PO Rosalia Indah pada putra satu-satunya FX Adimas Rosdian. Dimas menduduki posisi Direktur di PT Rosalia Indah. Di tangannya, Rosalia Indah terus melakukan perbaikan dan memiliki layanan premium dengan adanya pramugari dan pramugara.
Follow Berita Okezone di Google News
Teddy Kurniawan Rusly dari PO Sinar Jaya
PO Sinar Jaya didirikan oleh pemilik sebelumnya Herman Rusli bersama Bapak Haji Rasyidin Karyana pada tahun 1982. Saat ini, PO Sinar Jaya dikelola oleh Teddy Kurniawan Rusli selaku anak Herman Rusli. Di bawah kepemimpinan Teddy Kurniawan Rusli, PO Sinar Jaya berkembang sangat pesat dengan melakukan ekspansi trayek dan pengembangan armada.
Eka Sari Lorena Surbakti dari PO Lorena-Karina

15 Generasi Pewaris Tahta PO Bus di Indonesia. (Foto:Â PO Bus Lorena-Karina/Instagram)
Eka Sari Lorena Surbakti adalah seorang pengusaha sukses. Beliau juga merupakan pimpinan salah satu perusahaan angkutan darat terbesar di Indonesia yaitu PO Lorena-Karina yang berada di bawah naungan PT Eka Sari Lorena yang didirikan oleh sang ayah yaitu bapak GT Soerbakti. Di bawah kendali Eka Sari, PO Lorena-Karina masih eksis dan terus berkembang hingga saat ini.
Angga Vircansa Chairul dari PO NPM
PO NPM saat ini dipimpin oleh Angga Vircansa Chairul yang kini menjabat sebagai Direktur Utama PT NPM sejak tahun 2009. Angga merupakan generasi ketiga sejak perusahaan ini pertama kali berdiri. Bersama Angga, PO NPM semakin maju dan telah memiliki sekitar 275 karyawan dengan armada kurang lebih 80 unit bus yang melayani rute Sumatera Barat ke Jabodetabek dan sekitarnya.
Kurnia Lesani Adnan dari PO SAN
Sejak didirikan oleh Haji Hasanuddin Adnan pada 1978 di Bengkulu, PO SAN kini telah berganti dengan dikelola oleh sang anak Kurnia Lesani Adnan. Di tangan Kurnia Lesani Adnan, PO SAN semakin maju dengan banyak melakukan pembaharuan terutama dalam pengadaan unit armada bus.
Rian Mahendra dari PO Haryanto
Rian Mahendra merupakan putra pertama dari Bapak Haji Haryanto pemilik sekaligus pendiri PO Haryanto. Rian Mahendra telah menjadi direktur operasional di PO Haryanto sejak 2003 silam. PO Haryanto telah berkembang pesat di tangan Rian Mahendra. Namun sayangnya, sejak 22 Juli 2022, Rian Mahendra diberhentikan oleh sang ayah. Dan belum terkuak siapa sosok penggantinya.
Ki Agus Muhammad Syidik dari PO Sudiro Tungga Jaya
Berawal dari usaha penyalur pengangkut BBM yang berada di Jalan Lontar Baru Surabaya yang bernama PT Agam Tungga Jaya milik sang ayah Haji Aris Rusman. Ki Agus meneruskan usaha itu dengan mendirikan bis piknik bernama PO Agam Tungga Jaya (ATJ) yang kemudian melahirkan PO Sudiro Tungga Jaya sebagai bus AKAP. Perkembangan PO Sudiro Tungga Jaya sangat pesat dan terkenal di dunia bus Tanah Air hingga sekarang tetap eksis dan bersaing dengan PO.
Anthony Steven Hambali dari PO Sumber Alam
PO Sumber Alam merupakan PO warisan dari sang ayah yaitu Almarhum Yudi Setiawan Hambali. Sejak ditangani oleh Anthony, PO Sumber Alam berkembang baik dengan eksistensinya dan ikut bersaing di dunia bus Tanah Air yang begitu keras.
James Maja Philip Hutapea dari PO Makmur
PO yang sebelumnya bernama PO Subur ini didirikan oleh Wilson Hutapea dan Binsar Hutajulu pada 1958. Sekitar tahun 1960 nama PO Subur diganti menjadi Makmur. Saat ini, PO Makmur diteruskan oleh James Maja Philip Hutapea. Po tersebut kini masih eksis dan bersaing dengan PO lain di jalurnya
Nata Laksana dan Brata Laksana dari PO Raya
Nata Laksana dan Brata Laksana merupakan anak pendiri perusahaan PO Raya yaitu putra dari Bapak Witikno. Di bawah kepemimpinan dan pengawasan Nata Laksana, PO Raya mulai membuka layanan pariwisata pada tahun 2006. PO Raya kini merek lawas yang tetap eksis dengan memiliki kenyamanan armada yang baik.
Krisjanto Anggarjito dari PO Rajawali Solo
PO Rajawali Solo didirikan oleh orangtua dari bapak George Anggarjito pada tahun 1954. PO Rajawali Solo yang melegenda ini fokus di lintas selatan yaitu Solo, Semarang, dan Bandung. Saat ini PO Rajawali Solo dikelola oleh generasi ketiga mereka yaitu Krisjanto Anggarjito.
Marissa Leviani dari PO Safari Dharma Raya
Marisa Leviani merupakan bos muda dari pemilik PO Safari Dharma Raya. Marissa adalah generasi ketiga yang meneruskan usaha PO Safari Dharma Raya. Di tangan Marissa, PO Safari Dharma Raya tetap eksis dan terus berbenah melawan kerasnya persaingan bisnis otobus di tanah air.
Nisrina Tria Fajrin dari PO Akas Green
Nisrina Tria Fajrin merupakan pengganti Aprillia D Lestari yang keluar dari PO Akas Green belum lama ini. Nisrina merupakan anak kandung dari founder PO Akas Green yaitu Almarhum Hartoyo Karman Amat.
Widia Antarista dari PO Bintang Khatulistiwa
Widya antarista merupakan owner dari PO Bintang Khatulistiwa Makassar. PO Bintang Khatulistiwa merupakan perusahaan milik ayahnya yang beroperasi sejak 2016 lalu. Di tangan Widia, perusahaan bus ini menjadi cukup terkenal di kalangan Bismania Indonesia.
Itulah 15 generasi pewaris tahta dari PO Bus yang ada di Indonesia. Yang mana bus favoritmu?
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.