Share

Keuntungan dan Kekurangan Motor Listrik Hasil Konversi, Pemilik Motor Wajib Tahu

Muhamad Fadli Ramadan, MNC Portal · Rabu 08 Februari 2023 22:28 WIB
https: img.okezone.com content 2023 02 08 53 2761597 keuntungan-dan-kekurangan-motor-listrik-hasil-konversi-pemilik-motor-wajib-tahu-4V2aScSupZ.JPG Ilustrasi. (Foto: Antara)

JAKARTA – Konversi motor konvensional ke listrik menjadi salah satu pilihan yang diberikan pemerintah Indonesia untuk mempercepat tren elektrifikasi. Cara ini juga dapat mengurangi limbah kendaraan roda dua yang sudah tidak terpakai.

Regulasi terkait motor konversi juga tercantum dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 65 Tahun 2020 tentang Konversi Sepeda Motor dengan Penggerak Motor Bakar Menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai.

Sekjen Ikatan Ahli Teknik Otomotif (IATO) Hari Budianto mengatakan, ini cara yang praktis untuk mendapatkan motor listrik dengan harga terjangkau dengan kualitas yang sudah terjamin, meski masih terkendala harga baterai.

Namun, Hari mengungkapkan ada keuntungan dan kekurangan dari motor konversi dibandingkan membeli motor listrik sesungguhnya dalam kondisi baru. Berikut pertimbangan sebelum melakukan konversi motor.

Keuntungan

- Membantu program pemerintah menurunkan emisi gas buang atau lebih ramah lingkungan.

Kalau EV 1,5 kWh baterai bisa menempuh 50 km, jadi biaya per km adalah 1,5 kWh x Rp1.400-an per 50 km = Rp40 per km.

- Membantu pemerintah menurunkan konsumsi bahan bakar, yang masih disubsidi sehingga bisa dipakai keperluan pembangunan hal yang lebih penting bagi bangsa dan negara.

- Biaya pajak kendaraannya dengan pelat biru (BEV) sangat murah bisa 1/10 dibandingkan motor bensin .

Follow Berita Okezone di Google News

Kekurangan

- Biaya konversi ICE menjadi BEV masih cukup mahal masih diatas Rp13 juta, terutama harga baterai li-ion yang masih cukup mahal sekitar Rp5 jutaan per kWh.

- Tujuan konversi salah satunya menurunkan atau menghilangkan konsumsi bahan bakar fosil (bensin), maka konversi harus merelakan mesin lamanya harus tidak dipakai kembali alias scrap atau dimusiumkan, belum tentu masyarakat rela dengan hal di atas.

- Jarak tempuh dan lama pengisian baterai menjadi sama dengan masaah BEV baru, sehingga belum bisa menempuh jarak jauh, baru terbatas sesuai besarnya kapasitas baterainya. Artinya infrastruktur musti dibangun bersamaan dengan EV baru.

- Saat ini mungkin akan lebih murah membeli motor listrik baru (banyak pilihan desain dan harga sesuai kemampuan dan kesukaan).

- Untuk bisa jadi plat biru, kendaraan harus lulus uji tipe konversi sebagai jaminan memenuhi syarat keselamatan kendaraan di jalan raya dan balik nama kendaraan menjadi identitas baru.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini