Kekurangan
- Biaya konversi ICE menjadi BEV masih cukup mahal masih diatas Rp13 juta, terutama harga baterai li-ion yang masih cukup mahal sekitar Rp5 jutaan per kWh.
- Tujuan konversi salah satunya menurunkan atau menghilangkan konsumsi bahan bakar fosil (bensin), maka konversi harus merelakan mesin lamanya harus tidak dipakai kembali alias scrap atau dimusiumkan, belum tentu masyarakat rela dengan hal di atas.
- Jarak tempuh dan lama pengisian baterai menjadi sama dengan masaah BEV baru, sehingga belum bisa menempuh jarak jauh, baru terbatas sesuai besarnya kapasitas baterainya. Artinya infrastruktur musti dibangun bersamaan dengan EV baru.
- Saat ini mungkin akan lebih murah membeli motor listrik baru (banyak pilihan desain dan harga sesuai kemampuan dan kesukaan).
- Untuk bisa jadi plat biru, kendaraan harus lulus uji tipe konversi sebagai jaminan memenuhi syarat keselamatan kendaraan di jalan raya dan balik nama kendaraan menjadi identitas baru.
Baca Juga: INAPA 2023, Yuk Kenalan dengan Produk Transportasi Ramah Lingkungan dan Elektronik Otomotif Taiwan
Follow Berita Okezone di Google News
(CDV)