Share

5 Perbedaan Bus Indonesia vs India

Claudia Noventa, Okezone · Senin 20 Februari 2023 18:12 WIB
https: img.okezone.com content 2023 02 20 52 2768313 5-perbedaan-bus-indonesia-vs-india-4ULZfvBmqM.jpg Perbedaan Bus Indonesia vs India. (Foto: Bus India/Dreamstime)

DERETAN perbedaan Bus Indonesia vs Bus India. Bus masih menjadi mode transportasi darat yang paling digemari, termasuk di Indonesia dan India. Apalagi Indonesia dan India merupakan negara memiliki jumlah penduduk banyak. Meski begitu ada beberapa perbedaan yang terlihat di bus Indonesia dan India.

 

Apa saja? Berikut ini ulasan Okezone seperti dikutip dari berbagai sumber.

1. Sasis Bus

India mungkin bisa dikatakan lebih unggul dalam urusan sasis bus. Apalagi, mereka memiliki kerangka buatan lokal, yakni Tata. Sasis bus buatan Tata bisa dikatakan memiliki spesifikasi standar, tapi tetap aman dan nyaman. Seperti diketahui, India juga menerapkan regulasi yang cukup ketat dalam mengeluarkan izin operasi bus, mengingat beban berat kerja bus.

Jauh berbeda dengan Indonesia yang sejauh ini masih menggunakan sasis dari luar negeri seperti Mercedes-Benz, Scania, Volvo, dan Hino.

Sasis Hino. (Foto: Adiputro)  

Perbedaan Bus Indonesia vs Bus India. (Foto: Sasis Hino/Adiputro)

Indonesia memiliki TransJakarta yang sangat mengutamakan kenyamanan dan keamanan penumpang dengan menghadirkan bus-bus premium, seperti Mercedes-Benz, Scania, dan Volvo. Selain itu, bodi TransJakarta juga hasil karya anak bangsa yang dipercayakan ada perusahaan karoseri dalam negeri. Bus TransJakarta juga terus mngalami peningkatan dengan hadirnya bus tingkat atau double decker yang ditujukan untuk wisata. Bahkan ada bus listrik sebagai angkutan feeder. Bentuknya yang modern dan kenyamanan yang ditawarkan jelas memanjakan setiap penumpang. TransJakarta juga menyiapkan bus khusus untuk wanita agar merasa lebih nyaman dan mencegah terjadinya pelecehan seksual.

Tak hanya Indonesia, India juga memiliki bus dalam kota seperti Transjakarta, namun lebih sederhana. PO bus perkotaan terbesar di India adalah Delhi Transport Corporation (DTC). DTC merupakan salah satu penyelenggara bus dalam kota di India, khususnya di kota New Delhi yang berdiri sejak 1948. Rata-rata perusahaan tersebut mengandalkan sasis dan bodi lokal, yakni Tata. Uniknya di India, penumpang wanita digratiskan yang bepergian menggunakan transportasi bus dalam kota.

Follow Berita Okezone di Google News

3. Jarak Tempuh

Bus memang salah satu transportasi yang harus memiliki izin trayek atau rute perjalanan yang ditempuh. Indonesia dan India sama-sama memiliki aturan tersebut, namun perbedaannya di jarak tempuh. Di Indonesia, PO bus bisa melayani trayek dengan jarak hampir 3.000 km. Sebut saja PO Rasa Sayang yang melayani rute Bima-Jakarta (PP). PO Putera Pelangi juga melayani trayek yang cukup jauh, yakni rute Banda Aceh-Jakarta (PP).

Sedangkan India, PO bus hanya melayani trayek paling jauh 1.000 km dan rata-rata hanya melayani di bawah 1.000 km. Untuk trayek terjauh yaitu rute New Delhi-Manali-Humachal Favifahan yang menempuh jarak sekitar 1.000 km.

4. Kapasitas Penumpang

Indonesia biasanya hanya menjual tiket sesuai dengan jumlah kursi yang tersedia pada bus. Bus Indonesia juga mengadopsi sistem kursi 2-2 atau 3-2 untuk ekonomi dengan menyesuaikan ruangan yang ada di dalam bus. Untuk saat ini, ada juga PO bus menyediakan kursi 2-1 untuk kelas bisnis, dan di kelas premium ada sleeper bus. Mengingat ketatnya regulasi, saat ini tidak ada lagi PO bus yang berani menjual tiket melebihi kapasitas kursi.

Berbeda dengan India, negara terbesar ketujuh di dunia dengan luas 3.287.263 km persegi tersebut menjadi negara terpadat kedua di dunia. Desak-desakan dan berebut naik bus menjadi pemandangan biasa di sana. Jangan heran bila melihat bus di India yang mengangkut penumpang melebihi kapasitasnya. Bahkan, ada yang sampai rela duduk di atap bus demi sampai tujuan lebih cepat.

5. Sopir Bus

Sopir bus baik di Indonesia maupun India tidak jauh berbeda. Mereka sama-sama mengutamakan kecepatan dan ketepatan waktu. Ini untuk mengejar target waktu atau penumpang dari perusahaan.

Kecuali untuk bus eksekutif kenyamanan menjadi utama. Kecepatan juga dibatasi tidak boleh lebih dari 100 km per jam. Namun, India yang terkenal dengan kemacetannya membuat sopir bus lebih agresif, terutama di jam-jam sibuk.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini