JAKARTA – Bus DAMRI sebagai angkutan berpelat merah selalu menerjunkan armada mereka hingga ke pelosok desa di seluruh Indonesia. Ini sebagai layanan dari pemerintah agar seluruh masyarakat dapat bepergian dengan mudah, salah satunya jurusan Tulungagung-Ponorogo.
Namun, jalur yang harus dilalui sangat ekstrem dengan melewati pengunungan di lereng gunung Wilis yang terletak di Jawa Timur. DAMRI melayani perjalanan tersebut dengan menggunakan bus kecil yang dapat mengangkut hingga 20 penumpang.
Tarif yang dikenakan DAMRI untuk perjalanan dari Ponorogo menuju Tulungagung juga cukup murah, yakni Rp15 ribu. Sementara tiket termurah dengan perjalanan pendek dikenakan tarif Rp2.000.
Meski menggunakan bus kecil, tapi jalan yang dilalui cukup sempit dan hanya pas untuk satu kendaraan tersebut. Selain itu, jalurnya juga menanjak dan menurun, berkelok-kelok, serta memiki tikungan tajam menanjak.
Tak jarang, pengemudi harus mengalah dan mundur sedikit agar bisa melalui tikungan tersebut dengan lancar. Di tambah ada aktivitas pasar, dengan pedagang dan pembeli di pinggir jalan yang membuat jalanan semakin sempit.
Satu hal yang membuat jalur ini sangat ekstrem adalah tidak adanya pembatas jalan yang dapat menahan kendaraan apabila terperosok. Jika tergelincir, maka bisa dipastikan langsung masuk ke jurang atau terguling ke jalur yang ada di bawahnya.
Untuk itu, dibutuhkan sopir yang piawai dan terbiasa melalui jalur ekstrem jurusan Tulungagung-Ponorogo itu agar bisa melewatinya dengan mulus. Mengingat risikonya sangat besar, terlebih sangat jarang ditemui rumah warga ketika mencapai puncak jalur gunugn Wilis.
Follow Berita Okezone di Google News