Share

Sejarah PO Bus Dieng Indah: Anak Baru yang Senang Menantang Pemain Senior

Citra Dara Vresti Trisna, Okezone · Kamis 09 Maret 2023 20:57 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 09 52 2778469 sejarah-po-bus-dieng-indah-anak-baru-yang-senang-menantang-pemain-senior-Ef0w7QAbzQ.jpeg PO Bus Dieng Indah. (Foto: Instagram/@busdiengindah)

JAKARTA – Sejarah PO bus Dieng Indah menarik untuk dibahas. Jika perusahaan otobus legendaris pada umumnya punya nama lantaran membuka jalur baru di sebuah daerah, PO Dieng Indah justru harus berjuang mengalahkan para pesaingnya.

Dikutip dari kanal YouTube HR Project, jalur Wonosobo justru dibuka oleh PO Toya Gesang. PO yang kini berubah nama menjadi PO Sidomulyo ini telah eksis dan punya nama di jalur Wonosobo. Baru setelah PO Dieng Indah masuk, persaingan ketat dimulai.

PO Dieng Indah mulai muncul sebagai pendatang baru pada tahun 1980-an. Berbekal lima bus tiga per empat tua merek Isuzu TL dan satu bus Mercedes-Benz OF 1113, H Nanung mulai merintis dan berjuang mengambil hati masyarakat di wilayah ngapak, yakni Wonosobo-Purwokerto.

Pada tahun 1986-1987, jalur tersebut digarap oleh banyak PO, antara lain, PO Melati Indah asal Banjarnegara, PO Sumeh, PO Purnama Sari, PO Tri Kusuma. Sebelumnya, jalur ini dibuka oleh PO Melati, yang berganti nama menjadi PO Bara Raya Sakti.

Sebagai pemain baru, PO Dieng Indah tetap menunjukkan eksistensinya. PO ini membuktikan diri pada warga Wonosobo, jika masih mampu bertahan di tengah persaingan.

Di jalur ini, PO Dieng Indah mengandalkan kenyamanan yang ditawarkan bus Mercedes-Benz OH 1113. Bisa dibilang, di jalur ngapak, PO Dieng Indah adalah pelopor pengguna bus Mercy.

Perjuangan memenangkan hati warga ngapak di Jakarta tidak mudah. PO Dieng Indah harus beradu layanan dan strategi untuk menang persaingan. Saat itu, Dieng Indah “dikeroyok” oleh PO Manila Jaya, PO Setia Kawan, PO Tetap Jaya, PO Tri Kusuma dan PO Sinar Jaya. Hanya dua PO yang bertahan di trayek ini, yakni Dieng Indah dan Sinar Jaya.

Follow Berita Okezone di Google News

Pada tahun 2001, PO Dieng Indah menjajal untuk buka trayek baru Purwokerto-Wonosobo-Semarang dan Purwokerto-Wonosobo-Jogja. Di trayek ini, Dieng Indah mengandalkan bus Nissan CB. Namun, kedua trayek itu tidak bertahan lama.

Banyak pihak yang beranggapan, PO Dieng Indah menang persaingan lantaran punya kru yang ramah. Bahkan, PO ini selalu ditunggu di bulan puasa. Setiap bulan Ramadan, para kru membagikan makanan berbuka di jalan. Kebaikan kecil semacam ini membuat PO Dieng Indah melekat di hati masyarakat. Bahkan masyarakat Wonosobo merasa memiliki bus Dieng Indah karena pelayanan yang diberikan.

Redup karena konflik internal

Nama besar PO Dieng Indah perlahan redup lantaran konfilik internal. Konflik berkepanjangan membuat PO ini harus dibagi menjadi dua. PO Dieng Indah menjadi milik sang ibu dan PO Dieng Indah Putra milik anak.

Namun, PO yang dikelola generasi kedua itu justru yang maju pesat karena rajin update armada baru. Mereka membuka trayek baru Jakarta-Jogja-Klaten. Meski begitu, eksistensi Dieng Indah sempat redup dan bahkan ditinggalkan oleh penggemarnya.

Seiring waktu, kedua PO yang awalnya terpecah ini nampak mulai akur. Hal itu terlihat dari kedua PO yang sudah berada dalam satu garasi. Setelah konflik mereda, PO Dieng Indah Putra kembali jadi satu.

Hingga kini PO yang sempat menggunakan nama Dieng Jaya ini masih tetap eksis bermain di jalur Wonosobo-Jakarta. Selain mempertahankan jalur antar kota antar provinsi (AKAP), PO Dieng Indah juga membuka layanan pariwisata.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini