JAKARTA – Sejarah PO bus Dieng Indah menarik untuk dibahas. Jika perusahaan otobus legendaris pada umumnya punya nama lantaran membuka jalur baru di sebuah daerah, PO Dieng Indah justru harus berjuang mengalahkan para pesaingnya.
Dikutip dari kanal YouTube HR Project, jalur Wonosobo justru dibuka oleh PO Toya Gesang. PO yang kini berubah nama menjadi PO Sidomulyo ini telah eksis dan punya nama di jalur Wonosobo. Baru setelah PO Dieng Indah masuk, persaingan ketat dimulai.
PO Dieng Indah mulai muncul sebagai pendatang baru pada tahun 1980-an. Berbekal lima bus tiga per empat tua merek Isuzu TL dan satu bus Mercedes-Benz OF 1113, H Nanung mulai merintis dan berjuang mengambil hati masyarakat di wilayah ngapak, yakni Wonosobo-Purwokerto.
Pada tahun 1986-1987, jalur tersebut digarap oleh banyak PO, antara lain, PO Melati Indah asal Banjarnegara, PO Sumeh, PO Purnama Sari, PO Tri Kusuma. Sebelumnya, jalur ini dibuka oleh PO Melati, yang berganti nama menjadi PO Bara Raya Sakti.
Sebagai pemain baru, PO Dieng Indah tetap menunjukkan eksistensinya. PO ini membuktikan diri pada warga Wonosobo, jika masih mampu bertahan di tengah persaingan.
Di jalur ini, PO Dieng Indah mengandalkan kenyamanan yang ditawarkan bus Mercedes-Benz OH 1113. Bisa dibilang, di jalur ngapak, PO Dieng Indah adalah pelopor pengguna bus Mercy.
Perjuangan memenangkan hati warga ngapak di Jakarta tidak mudah. PO Dieng Indah harus beradu layanan dan strategi untuk menang persaingan. Saat itu, Dieng Indah “dikeroyok” oleh PO Manila Jaya, PO Setia Kawan, PO Tetap Jaya, PO Tri Kusuma dan PO Sinar Jaya. Hanya dua PO yang bertahan di trayek ini, yakni Dieng Indah dan Sinar Jaya.
Follow Berita Okezone di Google News