JAKARTA – Saat ini ada ratusan perusahaan otobus (PO) bus di Indonesia. Ada perusahaan otobus yang bertahan dan ada juga yang mulai redup dan bahkan menghilang. Tentu akan sangat menarik jika dibahas PO bus yang jarang terlihat di jalan.
Diketahui, persaingan PO bus telah terjadi sejak lama. Mereka berjuang memenangkan hati masyarakat pengguna bus di Indonesia. Persaingan antar PO terjadi dalam hal layanan, fasilitas, strategi pemasaran dan harga.
Hal inilah yang membuat PO yang awalnya punya banyak armada tiba-tiba jarang ditemui di jalanan. Ada juga sebagian menghilang dari peredaran. Berikut daftar PO bus yang jarang terlihat di jalan seperti dirangkum dari beberapa sumber.
PO yang satu ini merupakan Perusahaan asal Magelang yang didirikan pada tahun 1070-an oleh seorang dokter. Bus dari PO Santoso dikenal tepat waktu. Tapi, pada tahun 2000-an, kejayaan bus tersebut mulai redup, karena banyaknya PO yang membuka trayek sama. Karena kalah bersaing, bus PO Santoso pun mulai langka.
2. PO Merdeka
Bagi masyarakat yang tinggal di Ciamis, Jawa Barat, tentunya sudah tidak asing dengan PO Merdeka. PO yang satu ini merupakan PO dengan trayek terpanjang di Jawa Barat, yakni Ciamis, Sumatera, Pekanbaru, dan Padang. Sejak tahun 1970-an, PO merdeka terus melebarkan sayap dan membuat grup perusahaan. Tapi, tahun 2000-an PO tersebut mulai redup dan busnya pun mulai langka.
Perusahaan otobus asal Semarang yakni PO Coyo, merupakan salah satu PO yang tertua di Jawa Tengah. PO Coyo sendiri sempat berjaya hingga tiga dekade. Adapun rute dari PO Coyo yakni Cirebon-Tegal-Semarang. PO Bus yang satu ini juga dikenal sangat tepat waktu. Awalnya PO Coyo menjadi pemain tunggal. Namun, tidak banyak yang tahu mengapa PO Coyo perlahan redup dan menghilang.
Follow Berita Okezone di Google News