Share

Sejarah PO Bus Aladdin: Legenda Priangan Timur yang Tak Kenal Menyerah

Citra Dara Vresti Trisna, Okezone · Senin 13 Maret 2023 11:00 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 13 52 2780010 sejarah-po-bus-aladdin-legenda-priangan-timur-yang-kenal-menyerah-xnbUYdRrvt.jpeg PO Bus Aladdin. (Foto: Instagram/@cjafrudin)

JAKARTA – Salah satu perusahaan otobus (PO) yang menarik dikulik sejarahnya adalah PO bus Aladdin. PO bus asal Ciamis, Jawa Barat ini pernah jaya pada masanya dan pernah redup lantaran persaingan dan krisis.

Sejarah PO Aladdin tidak lepas dari nama pemiliknya, Haji Aceng Kandar. Dikutip dari kanal YouTube Bayu Beuss, H Aceng mendirikan PO ini sejak tahun 1960-an.

PO bus Aladdin punya ciri khas sendiri yang begitu dikenal oleh masyarakat Ciamis. Livery bus Aladdin didominasi warna putih dengan aksen merah dan cokelat. PO ini kerap menggunakan sasis big bus Mercedes-Benz dan Hino.

Pada tahun tersebut, PO bus di Indonesia masih jarang. Sehingga banyak bisnis angkutan, terutama bus, cepat berkembang pesat sebagaimana PO lainnya.

PO Aladdin pun juga mengalami hal yang sama, yakni maju pesat dan punya banyak armada. Puncak kesuksesan PO asal Priangan Timur ini terjadi pada tahun 1980-1990.

Transportasi ini dianggap ideal karena mampu menjangkau kota-kota yang jauh dan bahkan antar pulau dengan harga yang murah. Karena, waktu itu harga tiket pesawat relatif cukup tinggi sehingga bus jadi pilihan utama.

Berbekal 160 bus, PO ini melayani berbagai rute di Pulau Jawa. Bus asal Jawa Barat ini melakukan ekspansi trayek, seperti halnya Kawali-Jakarta, Lumbung-Jakarta, Banjar Jakarta, Bandung-Yogya-Solo, Sukabumi-Wonogiri, Tasik-Purwokerto, Tasik-Semarang-Kudus dan Bandung-Purwokerto.

Follow Berita Okezone di Google News

Setelah cukup lama berada di puncak kejayaan, PO Aladdin mulai meredup karena banyak faktor. Selain karena persaingan perusahaan transportasi bus pada tahun 1998-2000 sudah mulai ketat, perekonomian Indonesia juga memburuk kala itu akibat krisis moneter.

PO Aladdin tidak redup sendiri, karena PO lainnya juga mengalami hal serupa. Hanya PO besar yang punya banyak armada yang mampu bertahan dari iklim bisnis yang buruk. Kemerosotan PO Aladdin ditandai dengan penurunan jumlah armada yang cukup drastis. Dari ratusan armada yang dimiliki, hanya tersisa puluhan.

Meski tak sejaya waktu itu, semangat PO Aladdin untuk bertahan di tengah keterbatasan patut diacungi jempol. PO ini masih tetap eksis hingga sekarang meski tidak sebesar dulu. Kini pengelolaan bus diserahkan kepada anak-anak H Aceng.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini