JAKARTA โ Perusahaan karoseri memiliki peran penting bagi perusahaan angkutan penumpang, khususnya bus. Peran perusahaan karoseri adalah membuat bodi di atas sasis bus yang dijual pabrikan. Hingga kini, tidak ada produsen yang memasarkan bus dalam kondisi utuh.
Namun, karoseri juga harus bisa mengikuti zaman dan terus berinovasi agar tak kehilangan pelanggannya. Selain itu, mereka juga harus mempersiapkan alat-alat yang mendukung proses pembuatan bodi agar lebih efisien.
Apabila tidak mengikuti tren yang sedang berkembang, maka karoseri bisa ditinggal konsumen mereka dan terancam gulung tikar. Seperti deretan karoseri besar berikut ini yang terpaksa berhenti beroperasi akibat kalah dalam persaingan. Berikut deretan perusahaan karoseri yang gulung tikar karena kalah persaingan.
MBM merupakan karoseri pelopor bodi bus jenis kapsul, dengan ciri khas tampilan depan yang membulat dan memiliki moncong. MBM merupakan satu grup dengan karoseri ABC, meski kabarnya itu adalah pembaruan dari perusahaan tersebut.
Karoseri MBM berasal dari Magelang, Jawa Tengah, yang mengalami masa kejayaannya pada tahun 1990-an, saat bodi bus kapsul menjadi tren. PO Mulyo Indah menjadi yang paling banyak menggunakan bodi tersebut garapan MBM.
Namun, tren bus kapsul tidak bertahan lama, dan digantikan dengan bodi setra sekitar tahun 1995. Kendati begitu, masih ada bus dengan bodi kapsul yang digunakan pada awal tahun 2000-an untuk bus kelas ekonomi.
Perusahaan manufaktur ini sangat terkenal di zamannya, bahkan statusnya saat itu disamakan dengan Adiputro yang cukup besar pada saat ini. Karoseri Malindo sempat berjaya di tahun 1980 sampai 1990-an.
Perusahaan otobus (PO) dari Jawa Timur banyak menggunakan jasa karoseri Malindo untuk dibuatkan bodi bus. Tapi, mereka harus berhenti beroperasi karena terlambat melakukan peremajaan pada peralatan kerja mereka.
Follow Berita Okezone di Google News
3. Internasional
Karoseri Internasional menjadi perusahaan manufaktur yang sangat terkenal pada zamannya dan disebut sebagai saingan berat karoseri Rahayu Santosa. Perusahaan yang berada di Tajur, Bogor, Jawa Barat itu menyediakan jasa pembuatan bak truk dan bodi bus.
Tak sedikit yang menggunakan produk dari karoseri Internasional, seperti PO Langgeng Jaya, PO Giri Indah, PO Safari Salatiga, dan sebagainya. Sayang, pergerakan yang lambat dibandingkan kompetitor, membuat karoseri Internasinal harus berhenti beroperasi karena ditinggal pelanggan.
4. German Motor Manufacturing (GMM)
Karoseri GMM yang berdiri sejak 1978. Itu terbentuk setelah pemerintah Jerman memberikan bantuan bus Mercedes-Benz ke pemerintah Indonesia untuk proyek transportasi perkotaan.
Mengingat saat itu ada banyak bus angkutan kota yang perlu diremajakan, GMM dirikan sebagai satu-satunya karoseri dari ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) untuk memperbaiki bodi bus.
Model bodi bus โbantengโ sangat sering terlihat pada bus-bus kota pada saat itu yang menjadi barometer karoseri lainnya. Namun, krisis moneter pada 1998 di Indonesia membuat karoseri GMM harus gulung tikar.
5. Rahayu Santosa
Karoseri Rahayu Santosa atau biasa disingkat RS menjadi salah satu perusahaan manufaktur pembuat bodi bus tertua di Indonesia. Karoseri ini sudah berdiri sejak 1951, yang dirintis oleh Bambang Mulyadi, di Sukasari, Bogor, Jawa Barat.
Awalnya, Rahayu Santosa merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang transportasi umum. Seiring berjalannya waktu, karoseri Rahayu Santosa akhirnya diresmikan pada 1972.
Karoseri Rahayu Santosa memiliki banyak pelanggan karena bodi bus buatan mereka dianggap lebih kuat dan berkualitas. Mereka memiliki pelanggan dari PO yang ada di Jawa Barat hingga Sumatera.
Pada 2018, karoseri Rahayu Santosa terpaksa berhenti beroperasi karena memiliki masalah finansial. Itu terjadi karena mereka terlambat mengikuti perkembangan zaman dan ditinggal oleh pelanggannya.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.