Share

Sejarah PO Bus Dedy Jaya: Dirintis Mandor Bangunan Hingga Punya Hotel dan Restoran

Muhamad Fadli Ramadan, MNC Portal · Selasa 14 Maret 2023 10:01 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 14 52 2780691 sejarah-po-bus-dedy-jaya-dirintis-mandor-bangunan-hingga-punya-hotel-dan-restoran-0OlxeyW5iq.jpeg PO Bus Dedy Jaya. (Foto: Instagram/@andri_saima)

JAKARTA – Salah satu hal yang menarik dari sejarah PO bus Dedy Jaya adalah karena pendirinya memulai usaha tersebut dari nol. Hingga kini perusahaan otobus (PO) ini tetap eksis berkat kegigihan sang pemilik.

PO Dedy Jaya merupakan perusahaan otobus yang didirikan oleh Haji Muhadi Setiabudi pada tahun 1989. Perusahaan ini dibangun di Brebes, Jawa Tengah.

Sebelum terjun ke dunia transportasi, Muhadi merupakan seorang pekerja serabutan dan juga seorang mandor bangunan. Setelah punya cukup modal, Muhadi memulai usaha dengan berjualan bumbu.

Berbekal pengalaman yang pas-pasan, Muhadi dapat mengetahui apa saja kebutuhan penumpang di sepanjang perjalanan. Hal ini yang kemudian mendorongnya mendirikan PO Dedy Jaya dari hasil menjual bahan bangunan.

Modal awal Suhadi berhasil mendatangkan delapan unit bus yang melayani trayek Brebes-Jakarta PP. Kehadiran PO ini mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat Brebes, Pekalongan, Tegal dan Purwokerto. Sambutan tersebut didapat karena mereka membutuhkan angkutan yang bisa mengantar dengan cepat hingga ke Jakarta.

Muhadi juga menyampaikan bahwa usaha di bidang transportasi ini harus dikelola dengan baik agar bisa bertahan. Pasalnya, PO Dedy Jaya dibangun dari sebuah mimpi yang akhirnya terwujud, sehingga Muhadi tak ingin membiarkannya tumbang begitu saja.

Follow Berita Okezone di Google News

“Ini diawali dengan mimpi, dulu seorang kondektur ingin punya bus. Alhamdulillah Allah SWT mengabulkan doa saya, dengan motto kami ‘Teman Setia dalam Perjalanan’. Kami ingin melayani penumpang dengan sebaik mungkin,” ujarnya.

Muhadi juga menjelaskan bahwa kunci utama dalam sebuah perusahaan transportasi, khususnya bus adalah pelayanan. Menurutnya, itu yang akan membuat penumpang akan kembali menggunakan bus tersebut untuk mobilitasnya.

“Supaya penumpang merasa nyaman, zero complain, penumpang itu merasa berlangganan, sehingga penumpang itu tidak lari ke tempat lain. Tapi, jika pelayanan kita rusak, sudah tidak nyaman dengan penumpang, maka bus kita ini akan ditinggal oleh penumpang,” ungkapnya.

Muhadi juga mengatakan bahwa bus merupakan moda transportasi yang sangat menjanjikan. Pasalnya, bus masih menjadi primadona bagi masyarakat Indonesia karena tiket yang murah dan juga pelayanannya semakin baik.

“Kalau transportasinya lancar, maka ekonominya akan tambah baik. Jadi, masyarakat ini masih membutuhkan. Pengguna bus ini orang golongan menengah ke bawah, itu lebih banyak dibandingkan menengah ke atas, jadi masih banyak penggunanya,” ungkapnya.

“Jadi, usaha di bidang transportasi ini kalau dikelola dengan baik dan profesional, ini masih sangat menjanjikan.”

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini