Share

Perbedaan Bus Indonesia Vs Brazil

Claudia Noventa, Okezone · Jum'at 17 Maret 2023 19:31 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 17 52 2783160 perbedaan-bus-indonesia-vs-brazil-q3fTKrRC1S.jpg Bus Indonesia (Instagram)

3. Bus Quad Axle

Brazil lebih banyak menggunakan jenis Bus Quad Axle yang berasal dari berbagai merek. Berbeda dengan Indonesia yang belum mengizinkan bus tersebut beroperasi. Menilik dari peraturan pemerintah Nomor 33 tahun 2022, pasal 5 ayat 3 yang menyatakan bahwa beberapa syarat yakni berat bus wajib 16-24 ton, panjang 12-23,5 meter, lebar 2,5 meter, dan tinggi 4,2 meter.

Serangkan Bus Quad Axle diketahui memiliki panjang 15 meter. Sehingga, jalan di Indonesia masih kurang mendukung untuk jenis tersebut. Terlebih jalanan di Indonesia memang naik turun, bergelombang, masih banyak lagi. Namun, mulai banyaknya pembangunan jalan tol membuka peluang bus jenis Quad Axle untuk beroperasi di Indonesia.

Sama halnya dengan negara Indonesia, negara Brazil juga mempunyai beberapa karoseri pembuat body bus yang terkenal di dunia. Marcopolo menjadi salah satu perusahaan yang cukup terkenal dan tak asing lagi. Diketahui, Marcopolo adalah produsen dari Brasil yang didirikan pada 6 Agustus 1949. Perusahaan ini memproduksi body untuk berbagai macam bus, seperti bus kecil, antar kota, dan juga pariwisata.

Tak jauh berbeda, Indonesia juga memiliiki beberapa karoseri terbaik dalam memproduksi body bus, seperti Adiputra, Laksana, Tentrem, dan masih banyak lagi. Namun, rata-rata karoseri tersebut market pasarnya adalah bus lokal atau dalam negeri. Hanya karoseri Laksana yang mengekspor ke luar negeri, seperti Negara Bagladesh, Fiji, dan Timur Leste.

5. Kecepatan Bus

Tak lengkap rasanya tanpa membahas soal kecepatan. Meski Brazil memiliki rute yang cukup jauh, mereka tetap melaju dengan kecepatan tinggi lantaran jalanannya yang sepi dan bagus. Namun, mereka tetap memiliki beberapa titik zona nyaman yang dipasangi teknologi untuk mengontrol kecepatan bus sekitar 20-60 km/jam demi mengurangi resiko kecelakaan, terutama di kota besar. Teknologi tersebut bahkan terbukti mengurangi angka kecelakaan hingga 50%.

Hal itu tentu jauh berbeda dengan Indonesia yang masih dikenal memiliki sopir bus yang tak ragu-ragu untuk menginjak gas. Bahkan seringkali masih terlihat beberapa bus yang mencoba saling salip untuk sampai ke tujuan tanpa mempedulikan kondisi jalanan.

Follow Berita Okezone di Google News

(CLO)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini