JAKARTA - Pekerjaan di Arab Saudi memang sering menarik minat para Tenaga Kerja Indonesia (TKI), termasuk menjadi sopir bus. Gaji sopir bus di Arab Saudi memang cukup besar, selain itu keuntungan lainnya para sopir bisa menunaikan ibadah umrah atau haji dengan harga cukup murah.
Berikut ini perbedaan bus Arab Saudi vs Indonesia, seperti dikutip Okezone dari Youtube Taufik RS.
1. Gaji Sopir
Perbedaan antara gaji di Indonesia dengan sopir di Arab Saudi memang cukup besar. Tak hanya itu, bahkan mereka akan mendapatkan pesangon dengan jumlah yang fantastis setiap kali pulang ke kampung halaman.
Berbeda dengan sopir bus di Indonesia, semua kebijakan gaji dan pesangon tergantung dari perusahaan otobus masing-masing dan sesuai perjanjian di awal.
2. Penyedia Bus
Terkait pernyedia bus antar negara Indonesia dan Arab Saudi sangat jauh berbeda. Di Arab Saudi, pemerintahlah satu-satunya perusahaan yang menyediakan armada bus dengan jumlah yang cukup banyak. Perusahaan transportasi itu disebut Saudi public transportation company atau Sapco. Sapco adalah perusahan gabungan yang didirikan pada tahun 2007 dan telah memiliki lebih dari 3250 unit dari berbagai jenis, merk, dan spesifikasi serta dilengkapi dengan teknologi tebaru.
Follow Berita Okezone di Google News
3. Layani Antar Negara
Negara Saudi diketahui memiliki luas wilayah 2,25 juta km persegi, dan masuk dalam negara terbesar kelima di Asia. Sedangkan Indonesia memiliki 1,9 juta km persegi yang artinya luasnya pun hampir sama. Meski begitu, perjalanan bus di Arab Saudi tidak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai. Hal ini disebabkan karena infrastruktur yang baik dan tidak macet. Selain itu, bus Arab Saudi juga banyak yang melayani perjalanan ke negara tetangga seperti Kuwait, Qatar, Bahrain, Yaman, Yordania, Oman, dan masih bayak lagi.
Sedangkan Indonesia memiliki perusahaan otobus yang juga melayani ke negara tetangga seperti Damri, SJS, ATS, dan lainnya. Perusahaan otobus di Indonesia memang terkenal dengan perjalanan yang cukup lama. Bahkan, ada yang menempuh perjalanan selama 3-4 hari hingga 1 minggu.
4. Full AC
Cuaca di Arab Saudi yang panas sering membuat masyarakat tidak merasa nyaman, oleh karena itu semua bus dirancang dengan full AC. Bahkan, meskipun waktu perkalanan sangat lama AC tersebut akan tetap menyala.
Sedangkan Indonesia, bus didesain sesuai dengan kondisi cuaca. Kadang ada AC yang diatur tidak terlalu dingin. Bahkan, ada juga bus non AC yang hanya memanfaatkan udara di luar dengan membuka kaca samping bus.
5. Sopir dan Kecepatan
Soal kecepatan dan sopir di Arab Saudi dan Indonesia juga tentu berbeda. Diketahui di Arab Saudi memang tidak terlalu padat penduduk seperti di Indonesia. Sehingga, ketika perjalanan cukup jauh atau melewati beberapa kota seringkali penumpang hanya melihat padang gurun karena penduduknya tidak merata. Jalanannya pun cenderung sepi sehingga perjalanan tak memerlukan waktu lama. Bahkan di sana, bus bisa menggunakan kecepatan maksimul 120 km/jam.
Berbeda dengan Indonesia yang kecepatannya ditentukan dari kondisi jalanan yang ramai atau sepi. Apalagi, di Indonesia masih banyak jalan berliku, naik-turun, bergelombang dan masih banyak lagi. Namun, sopir Indonesia juga terkenal dengan tipe yang suka menggunakan gas di atas rata-rata. Bahkan saking cepatnya, sering kali ada beberapa bus yang saling salip tak peduli dengan kondisi jalan.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.