JAKARTA - Sejarah PO Doa Ibu dimulai Budi Budiman, di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada era '90-an. Ia merupakan seorang guru SMA yang memutuskan menjadi pengusaha angkutan kota pada 1990.Â
Di tangan Budi, Doa Ibu mampu menempel ketat dua 'jagoan' jalur selatan, PO Budiman dan PO Primajasa. Seiring perkembangan bisnisnya, PO bus ini kemudian menjadi bagian dari Grup Mayasari, yang juga dimiliki oleh Budi.Â
Sejarah PO Doa Ibu. (Foto: Instagram/@jahdan_1632)
Soal fasilitas, setiap armada bus ini memiliki AC, toilet, smoking area, kabin bagasi, hingga bagasi bawah. Masing-masing kursi pada bus Doa Ibu diperlengkapi dengan charger port, fitur hiburan berupa TV dan musik, selimut, dan juga bantal.Â
Sejarah PO Doa Ibu. (Foto: Instagram/@poetrahazar_2)
Terkait trayek, PO bus ini melayani rute dari Jakarta menuju Bandung, Banjar, Tasikmalaya, Garut, Karang Pucung, hingga Cilacap. Sementara dari Tasikmalaya, bus ini melayani trayek menuju Depok, Cikarang, dan Jakarta.*
Baca Juga: INAPA 2023, Yuk Kenalan dengan Produk Transportasi Ramah Lingkungan dan Elektronik Otomotif Taiwan
Follow Berita Okezone di Google News
(SIS)